Kecap Ternyata Kaya Antioksidan. Bahan baku utama pembuatan kecap pada umumnya adalah kedelai. Karena
itu kecap memiliki keunggulan tersendiri disebabkan mengandung gizi yang
cukup tinggi, terutama protein dan karbohidrat. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya asam amino essensial yang terkandung dalam kedelai,
seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, metionin,
treonin, dan triptofan.
Sama seperti kedelai, dari aspek gizi, kecap merupakan sumber protein
yang cukup baik karena mengandung asam-asam amino esensial yang
tinggi. Selain itu, kecap mengandung zat gizi lain, seperti
lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Kecap merupakan sumber
antioksidan.
Penelitian yang dilakukan di National University of
Singapore menunjukkan bahwa kecap Cina mengandung antioksidan 10 kali
lebih banyak dibanding anggur merah (red wine), dan dapat membantu
mencegah penyakit kardiovaskular. Sayangnya, kecap tidak bisa dikonsumsi
langsung dalam jumlah banyak seperti meminum wine. Kecap
hanya dikonsumsi dalam jumlah sedikit sebagai penyedap masakan,
karenanya efek antioksidan kecap tidak terlihat secara nyata.
Mudah Dicerna
Secara tradisional, kecap dibuat dengan proses fermentasi, yaitu
menggunakan jasa mikroorganisme kapang, khamir, dan bakteri untuk
mengubah senyawa makromolekul kompleks yang ada dalam kedelai
(seperti protein, lemak, dan karbohidrat) menjadi senyawa yang lebih
sederhana, seperti peptida, asam amino, asam lemak, dan monosakarida.
Adanya proses fermentasi tersebut menjadikan zat-zat gizi dalam kecap
menjadi lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Kecap juga kaya akan bakteri asam laktat, bakteri “baik” yang bermanfaat
bagi kesehatan pencernaan dan mempunyai efek antialergi.
sumber http://nirmala.co/index.php/daftar-rubrik/bahan-pangan/item/3689-kecap-tak-sekadar-penyedap-makanan