Follow my blog with Bloglovin

Batuk rejan bisa pertanda kanker paru-paru

Orang yang batuk berkepanjangan -yang sering disebut batuk rejan- diminta agar waspada karena bisa menjadi pertanda kanker paru-paru.
Peringatan itu disampaikan dalam kampanye pemerintah Inggris untuk meningkatkan kesadaran akan kanker paru-paru.
Dalam kampanye yang disiarkan di TV, radio, media cetak, dan internet terebut, orang yang menderita batuk rejan selama tiga pekan disarankan untuk pergi ke dokter.
Berdasarkan penelitian, masyarakat Inggris memiliki kesadaran bahwa bengkak dan pendarahan merupakan pertanda kanker tapi bukan batuk berkepanjangan.
Kini orang diingatkan bahwa batuk rejan juga merupakan peringatan yang harus ditangani secara serius.
Kampanye terbaru tentang kanker paru-paru ini didukung oleh aktor komedi, Ricky Gervais, bintang TV, Linda Robson, dan manajer Manchester United, Alex Ferguson.

Diagnosa dini

Profesor Mike Richards, yang memimpin kampanye penyadaran kanker di Inggris, mengatakan bahwa pengobatan dini amat penting.
"Hal yang vital bagi pasien kanker untuk mendapat pengobatan secara cepat agar mereka memiliki peluang yang terbaik untuk selamat."
Kanker paru-paru menyerang 33.000 orang di Inggris setiap tahunnya dan mayoritas penderita berusia di atas 55 tahun.
Namun jika terdiagnosa pada masa-masa awal, sekitar 80% penderita masih hidup hingga lima tahun setelah diagnosa, dibanding tingkat keselamatan yang hanya mencapai 7% jika didiagnosa lebih lambat.
Ricky Gervais, yang ibunya meninggal karena kanker paru-paru pada usia 74 tahun, masih mengenang dengan kuat duka yang dia alami.
"Meluluhkan melihat seorang Anda cintai meninggal karena kanker paru-paru."
"Itu mengerikan, penyakit yang mengerikan. Kematian ibuku amat mendadak dan Anda tidak bisa membantu sambil bertanya-tanya bahwa situasinya akan berbeda jika diidentifikasi lebih awal," tambahnya.

 sumber http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/05/120507_kanker_paru.shtml

Tips Memilih Obat Batuk

Tips Memilih Obat Batuk

Sebelum menentukan obat batuk apa yang akan digunakan, terlebih dahulu harus dikenali jenis batuknya. Ini penting agar obat yang dikonsumsi tidak salah.

Jika seseorang menderita batuk berdahak, yang harus diminum adalah obat batuk ekspektoran. Obat batu jenis ini berfungsi untuk menekan agar dahak bisa keluar. Maka, jangan sampai memilih obat batuk antitusif yang berfungsi menekan batuk. Sebab jika mengonsumsi obat batuk jenis antitusif dahaknya justru tidak bisa keluar, bahkan bisa menimbulkan infeksi paru.

Sebaliknya, penderita batuk kering harus memilih obat batuk antitusif. Kalau dia minum obat batuk ekspektoran, maka batuknya tidak akan sembuh, bahkan bisa mengakibatkan batuk berdarah.

Dosis obat juga harus diperhatikan. Dosis yang tepat sesuai dengan aturan akan memudahkan penyembuhan penyakit. Sebaliknya, jika dosis kurang atau berlebih, batuk bisa tidak kunjung sembuh.

Saat ini banyak beredar obat batuk di pasaran. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih obat batuk sebagai berikut:

1. Pilih obat batuk yang komponennya spesifik.
Saat ini banyak obat batuk yang mengandung ekspektoran untuk memecah lendir tapi sekaligus untuk menekan batuknya. Obat batuk akan efektif jika kegunaannya spesifik.
2. Pilih obat batuk yang memiliki efek samping sekecil mungkin.
Ini penting untuk mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan untuk pemakaian jangka panjang.
3. Jika menginginkan untuk pemakaian jangka panjang, kemasan obat batuk yang besar bisa menjadi pilihan. Yang harus diperhatikan adalah dosisnya harus tepat, khususnya untuk anak-anak.
4. Perhatikan tanggal kedaluwarsa yang tercantum pada kemasan obat batuk.
Tanggal tersebut menunjukkan sampai kapan obat batuk efektif dikonsumsi untuk meredakan.
5. Pilih obat batuk yang memiliki nomor registrasi dari Departemen Kesehatan (Depkes) sebab itu menunjukkan bahwa obat batuk tersebut telah disetujui oleh Depkes untuk beredar di pasaran

Jenis Batuk

Jenis batuk

Batuk terbagi menjadi dua tipe. Batuk kering dan batuk berdahak.  Batuk kering timbul karena adanya sensitivitas pada bulu-bulu getar di tenggorokan, misalnya jika timbul alergi. Alergi bisa timbul jika bulu-bulu getar terkena benda-benda, seperti es atau makanan yang pedas, sehingga tidak kuat dan akhirnya menimbulkan batuk.

Sedangkan batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya lendir. Lendir ini bisa berasal dari peradangan pada paru-paru. ''Lendir itu akan keluar bersama batuk. Misalnya penyakit TBC. Karena itu, orang yang menderita TBC tidak boleh membuang lendirnya di sembarang tempat. Sebab begitu dia batuk dan membuang lendir, maka kumannya akan ikut keluar,''

Secara umum penyakit batuk akan lebih mudah menyerang orang pada peralihan musim, terutama bila terjadi perubahan temperatur udara mendadak dari musim panas ke musim dingin atau penghujan. Kondisi tubuh yang tidak fit juga memudahkan terkena penyakit, khususnya batuk.

Yang harus diwaspadai, adalah batuk yang terjadi pada orang tua. Terutama bila batuknya menyerang saat berbaring atau tertidur sebab bisa jadi hal itu merupakan gejala gagal jantung.

''Seorang yang berusia lanjut ketika sedang tidur lalu batuk-batuk, tapi setelah dia bangun batuknya reda, maka ini perlu diwaspadai. Sebab hal ini bisa terjadi karena jantungnya membesar sehingga menimbulkan gagal jantung. Gejala lainnya, jika baru sedikit berjalan, dia sudah terengah-engah atau kecapaian,''
Pengobatan untuk jenis batuk kering dilakukan untuk menekan atau meredakan batuknya. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan, menghindari terganggunya tidur dan kelelahan serta kemungkinan berbahaya bagi pasien. Pengobatannya dilakukan dengan menghilangkan refleks batuk secara sentral. Sedangkan untuk batuk berbatuk berdahak, pengobatan dilakukan untuk mengeluarkan dahaknya.