Follow my blog with Bloglovin

Merawat Kulit Berpori

kulit berporiVIVAlife - Memiliki pori-pori besar atau kulit jeruk memang mengganggu penampilan. Peluang untuk jerawat dan komedo pun semakin besar. Keadaan ini umumnya dialami oleh mereka yang memiliki kulit berminyak atau akibat masalah genetik.

Melansir Times of India, merawat wajah berpori-pori besar sebaiknya dilakukan sejak dini. Pasalnya, jika ditunda pori-pori wajah akan semakin membesar dan membutuhkan perawatan khusus dan biaya yang tak sedikit.

Jika Anda salah satunya yang memiliki kulit jeruk, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa poin penting di bawah ini:

Asap rokok

 Paparan asap rokok membuat pori-pori wajah bertambah besar. Serta membuat kulit wajah terlihat lebih kusam. Jika Anda memiliki wajah dengan pori-pori besar, maka dianjurkan untuk berhenti merokok atau menjaga jarak dengan orang yang merokok, karena hal ini akan memperburuk penampilan Anda.
 
Paparan sinar matahari

 Sengatan sinar matahari secara langsung sangat berbahaya bagi kulit wajah. Hal ini akan merusak kolagen yang mempengaruhi elastisitas kulit. Kondisi ini akan membuat kulit terlihat semakin mengendur,sehingga pori-pori wajah semakin menonjol dan membuat terlihat lebih besar. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memakai tabir surya bagi mereka yang memiliki kulit jeruk.
 
Bersihkan wajah

 Wajah berpori besar rentan sekali terkena debu dan kotoran, maka dari itu dianjurkan selalu membersihkan wajah Anda. Lakukan perawatan tersebut setidaknya dua kali sehari dengan menggunakan pembersih khusus wajah yang lembut. (eh)

Buah Ini Bisa Cegah Rambut Anda Rontok

mengatasi rambut rontokVIVAnews - Mengkonsumsi buah dan sayuran memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Jika Anda memasukkan buah dan sayur ke dalam daftar menu sehari-hari, maka akan mendapatkan tubuh yang sehat namun juga dapat mempercantik kulit dan rambut Anda.
Mengkonsumsi banyak makanan yang tidak sehat akan mengakibatkan rambut Anda kusam dan rontok. Mengalami kerusakan rambut merupakan hal yang umum terjadi, bahkan banyaknya perawatan tidak juga menghasilkan rambut indah sempurna. Berikut daftar buah-buahan yang baik untuk merawat rambut Anda secara alami:

JerukBuah yang kaya akan vitamin C ini baik untuk rambut Anda guna meningkatkan pertumbuhan rambut dan merawat rambut rontok. Anda dapat menggunakan perasan jeruk - agar mendapatkan hasil yang terbaik.

BerrieBerrie sangat membantu mengobati masalah kerontokan dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Buah ini mengandung bahan kimia alami yang dikenal dengan biodlavanoids yang berfungsi meningkatkan peredaran darah pada kulit rambut sehingga dapat mengurangi masalah kerontokan secara alami.

PlumIngin memiliki rambut indah dan sehat? Anda hrus perbanyak mengkonsumsi buah plum. Anda juga dapat membuat buah ini menjadi masker yang dapat dioleskan pada mahkota indah Anda. Ini dipercaya dapat mengurangi kerontokan rambut secara alami.

PisangHaluskan buah pisang setelah itu terapkan pada kulit rambut Anda secara merata. Perawatan ini akan membantu mengurangi rambut rontok dan membuat rambut bersinar dan berkilau.

JambuBuah jambu yang mengandung vitamin A ini baik untuk rambut Anda. Juga memiliki manfaat bagi pertumbuhan rambut dan meningkatkan fungsi selaput lendir. Cukup dengan menambahkan beberapa tetes madu, bagi Anda yang memiliki masalah ketombe. Dapat juga menambahkan perasan lemon.

PepayaKandungan exafoliator pada buah pepaya sangat baik untuk kulit dan rambut Anda. Campurkan buah tersebut dengan susu dan madu untuk mengurangi masalah kerontokan rambut secara alami.

Penolak Serangga Kurang Efektif Tolak Nyamuk

DEET, penolak serangga yang banyak digunakan, tampaknya telah kehilangan efektivitas terhadap nyamuk. Para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan bahwa awalnya nyamuk akan terhalang oleh pestisida itu, tetapi kemudian mengabaikannya. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencari alternatif DEET.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One ini dilakukan pada Aedes aegypti, spesies nyamuk yang dapat menyebarkan demam berdarah. "Semakin kita dapat memahami tentang bagaimana penolak nyamuk bekerja dan bagaimana nyamuk mendeteksinya, maka semakin baik kita dapat bekerja mengatasi masalah itu," kata Dr James Logan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

DEET atau N,N-diethyl-meta-toluamide adalah salah satu bahan aktif yang paling banyak digunakan untuk penolak serangga. Selama bertahun-tahun, tidak jelas persis bagaimana unsur kimia ini bekerja. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa serangga tidak menyukai baunya. Tetapi ada kekhawatiran bahwa beberapa nyamuk tumbuh resisten terhadapnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mencermati beberapa Aedes aegypti di laboratorium. Nyamuk ini disodori dengan lengan manusia yang sudah diolesi dengan DEET. Namun, beberapa jam kemudian ketika nyamuk yang sama ditawari kesempatan untuk makan lagi, para peneliti menemukan bahwa DEET kurang efektif.

Untuk menyelidiki mengapa ini bisa terjadi, para peneliti memasang elektroda ke antena serangga. "Kami mampu merekam respon reseptor pada antena. Apa yang kami temukan adalah nyamuk tidak lagi sensitif terhadap bahan kimia, sehingga mereka mengabaikan bau itu," kata Dr. Logan. Ada perubahan sistem penciuman mereka. Sehingga, kemampuan untuk mencium DEET kurang efektif.

Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama malah menemukan bahwa perubahan genetik pada spesies nyamuk yang sama dapat membuat nyamuk kebal terhadap DEET. Meskipun belum jelas apakah ada nyamuk seperti ini di alam liar.

Dr Logan mengatakan bahwa ini penting untuk memahami perubahan penciuman permanen karena genetik atau hanya temporer. "Nyamuk dapat berkembang sangat cepat," katanya.

Ia menekankan bahwa temuan ini tidak harus menghentikan penggunaan DEET di daerah beresiko tinggi. Justru penggunaan DEET akan membantu para ilmuwan yang mencoba menemukan versi baru yang lebih efektif. Tim juga ingin mempelajari efek pada nyamuk yang lainnya, termasuk spesies yang menularkan malaria.
tempo.co