Follow my blog with Bloglovin

Urine Ternyata Mengandung Hormon Anti Penuaan

Urine Ternyata Mengandung Hormon Anti Penuaan. Mengandung antioksidan, melatonin yang mampu melawan radikal bebas. Selama ini terapi minum urine dikembangkan untuk mengobati berbagai penyakit. Seperti dilansir Askmen, kantor berita Xinhua melaporkan bahwa lebih dari tiga juta orang China minum air kencing mereka sendiri karena diyakini baik untuk kesehatan.

Beberapa perempuan Jepang juga mengakui bahwa mereka mengguakan urine-nya sendiri untuk mandi.

Tak hanya itu, Minum urine yang keluar pertama setelah bangun di pagi hari juga merupakan praktek yang sering dilakukan oleh orang China. Di Barat, praktik ini dikenal sebagai terapi urin, dan terapi alternatif ini sering dipromosikan sebagai obat ajaib.

Penyanyi ternama kelas dunia, Madonna sendiri pernah mengatakan kepada David Letterman, bahwa dia buang air kecil sambil berdiri karena ia yakin kakinya yang basah oleh air seni akan mengobati rasa sakit pada kakinya.

Sementara itu, dua atlet bela diri: Lyoto Machida dan Lukas Cummo, serta petinju Juan Manuel Marquez, juga mengaku, minum air seni untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Pertanyaannya adalah apakah urin berbahaya atau tidak jika dikonsumsi? Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Newcastle, diketahui bahwa air seni memiliki manfaat kesehatan karena mengandung zat melatonin.

Air seni pertama setelah bangun di pagi hari memiliki konsentrasi tinggi melatonin. Di dalam tubuh, melatonin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Jadi, bisa dikatakan melatonin memiliki sifat anti penuaan.

Melatonin dalam urine tidak aktif secara fisiologis, melainkan dihasilkan dari pH asam lambung rendah yang diproduksi secara alami saat Anda tidur. Jadi jika Anda menginginkan air seni yang banyak mengandung melatonin, tentu saja harus banyak tidur.

Beranjak dari temuan itulah, para peneliti berpendapat, bahwa urine tidak tidak beracun. Namun bukan berarti baik untuk dikonsumsi. Bagaimana pun bakteri yang ada di saluran kemih dapat mencemari air seni dan berisiko bagi kesehatan.

Karenanya, jika Anda benar-benar ingin mengonsumsi urine, ambilah urine yang keluar beberapa saat setelah urine pertama keluar. Mengapa bukan urine yang pertama kali keluar yang diambil? Dikhawatirkan urine yang pertama keluar justru berisi bakteri, jadi sangat tak dianjurkan karena dapat memicu berbagai penyakit.

Lantas orang dengan kondisi seperti apa yang tak boleg mengonsumsi urine? Mereka yang mengonsumsi narkoba juga dilarang untuk minum urinenya lantaran sudah tercemar racun dari obat-obatan terlarang tersebut. 

Larangan serupa juga berlakuka pada orang yang mengalami dehidrasi, karena dalam kondisi tersebut urine akan mengandung garam tinggi dan mineral.
http://www.beritasatu.com/features/43652-urine-ternyata-mengandung-hormon-anti-penuaan.html

Penyebab Anda Cepat Tua

Penyebab Anda Cepat Tua. Malas bergerak dan berpikir, serta gaya hidup yang tidak sehat membuat Anda cepat tua.

Penuaan merupakan proses alami yang tak bisa dihindari dan bisa terjadi lebih awal (dini) bila Anda melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk.
Lantas, kebiasaan buruk apa saja yang bisa membuat Anda terlihat cepat tua? Berikut penjelasannya:

Malas Bergerak
Malas melakukan latihan fisik menyebabkan tubuh mudah lelah saat dipaksa untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Anda juga merasa bahwa Anda sudah tua dan tidak mampu melakukan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang muda.

Malas untuk Berpikir
Sebuah studi sebelumnya mengatakan, bahwa demensia yang biasa menyerang lanjut usia (lansia) bisa diderita oleh orang-orang mudah usia 30-an. Para peneliti mengatakan, ini terjadi karena meningkatnya jumlah orang yang terlalu malas untuk berpikir.

Diet yang Buruk
Saran untuk makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan bergizi lainnya sering direkomendasikan para ahli gizi untuk menjaga kesehatan Anda. Jika Anda mengabaikannya, tentu saja Anda akan rentan terhadap penyakit dan sistem kekebalan tubuh pun akan menurun bahkan memburuk seperti orang tua.

Sering Stres
Stres adalah salah satu hal yang membuat Anda cepat tua. Untuk menghindari hal ini, jangan ragu untuk bermeditasi atau mengikuti kelas yoga sebelum depresi mempengaruhi kondisi fisik Anda.

Berpikir Negatif
Hampir sama seperti stres, berpikir negatif juga membuat Anda cepat tua. Jadi mulai sekarang Anda harus lebih sering berpikir positif dan selalu bersyukur atas apa yang telah Anda raih atau miliki.

Konsumsi Minuman Alkohol
Banyak peneliti mengatakan bahwa alkohol baik untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Namun bila diminum berlebihan akan berdampak pada kondisi kesehatan dan membuat Anda terlihat cepat tua.

Perokok Aktif dan Pasif
Asap rokok tak hanya buruk bagi perokok aktif, tapi juga perokok pasif. Selain membahayakan kesehatan paru, juga dapat mempercepat proses penuaan. Oleh karena itu sebaiknya Anda berhenti merokok bagi perokok aktif, dan bagi yang tak merokok menjauhlah dari komunitas perokok.

Polusi
Polusi merupakan salah satu pemicu yang membuat Anda cepat tua. Zat-zat beracun yang terkandung di dalamnya selain berdampak buruk bagi kesehatan, juga bisa mempercepat proses penuaan.

Obat-obatan Tertentu
Apakah Anda mengonsumsi pil tidur bila kesulitan tidur? Hentikan kebiasaan itu sekarang juga. Mengapa? Karena obat-obatan tertentu, termasuk pil tidur bisa mempengaruhi kesehatan Anda yang pada gilirannya membuat kulit Anda terlihat cepat tua.

Riwayat Keluarga
Beberapa jenis penyakit yang diwariskan oleh orangtua memang sulit untuk dihindari. Namun  Anda dapat menurunkan risiko tersebut dengan gaya hidup sehat. Perubahan gaya hidup mampu meningkatkan kesehatan fisik dan mental, yang membuat Anda awet muda.

sumber http://www.beritasatu.com/features/82179-10-penyebab-anda-cepat-tua.html

Antibiotik Tak Sembuhkan Batuk Anak

Kompas.com - Masih banyak orangtua yang memberikan antibiotik untuk mengobati penyakit batuk dan pilek anaknya. Padahal, antibiotik tidak menyembuhkan batuk tapi malah memperlambat proses kesembuhan.

Flu dan batuk disebabkan oleh virus dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Dalam penelitian di Italia terbukti bahwa anak-anak yang sakit batuk dan tidak diberi antibiotik justru sembuh lebih cepat dibanding anak yang mendapat antibiotik.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 305 anak yang sakit batuk. Hasil penelitian itu dipresentasikan dalam American College of Chest Physicians.

Ketua peneliti, Fracesco de Blasio dari Universitas Bologna, mengatakan para dokter sering meresepkan antibiotik untuk batuk supaya orangtua anak tenang.

"Padahal efektivitas antibiotik sangat kecil untuk mengobati batuk karena influenza. Bahkan antibiotik kurang efektif dibanding anak yang tidak diberi antibiotik," katanya.

Ia menjelaskan bahwa antibiotik baru diresepkan bila terjadi infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia atau radang baru. Meski begitu penggunannya juga harus terkontrol.

Penggunaan antibiotik untuk mengobati batuk tanpa indikasi infeksi sangat tidak tepat dan bisa berbahaya. Pemakaian berulang antibiotik, apalagi bila sudah diketahui tidak efektif, bukan hanya bisa memicu reaksi alergi tapi juga anak jadi kebal obat.

http://health.kompas.com/read/2012/10/24/14220674/Antibiotik.Tak.Sembuhkan.Batuk.Anak