Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan
keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita
merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi
serasa 'berputar' ataupun melayang.
Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di
telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak.
Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari
atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan
diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala
penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam
telinga.
Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian
berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian
dengan mata tertutup.
Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang memengaruhi keseimbangan dan pendengaran.
Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.
Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.
Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan
pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah
yang menuju ke otak.
Pengobatan vertigo tergantung kepada penyebabnya.Obat untuk mengurangi vertigo
yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.
Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang
terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa
hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia
lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang
paling sedikit.