Follow my blog with Bloglovin

Samsung Galaxy S III/S3 GT-I9300 Factory Unlocked Phone - International Version (Pebble Blue)

Samsung Galaxy S III/S3 GT-I9300 Factory Unlocked Phone - International Version (Pebble Blue). The Samsung Galaxy S III is powered by Qualcomm MSM8960 Snapdragon 1.5GHz Dual-core Processor. It has a 4.8-inch super AMOLED screen with a resolution of 1280-by-720 pixels, which is housed in a shell that is 8.6 millimeters thick and weighs 133 grams.FEATURES: 4.8" Amoled HD screen The S3's enormous screen feels big in the hand, although the device is just 16 per cent larger than its predecessor, the 20 million selling S2.Smart Stay: The phone tracks your eyes, so as long as you're looking at it, the display won't dim or turn off.Direct Call: If you've got a contact on your screen, there's no need to hit call: simply hold the device up to your face and the number will be dialed automatically.Smart Alert: Burst shot and best photo The 8MP camera now offers a 20-shot burst mode and will choose the best photo for you. Photos are now possible at the same time as video filming.

Face Zoom and Slide Show: Double tap a face to zoom in; automatic slide show generation zooms in on faces as individual pictures for pictures with lots of people.Social network and camera integration: Automatic tagging of pictures, and the option to send images directly to those identified in them, called Buddy Photo Share, or display social media profile information on screen. Group Tag lets you tag multiple people in one go, if you set up a group first.

S-Voice: That's S for Samsung, not Siri. This feature allows you to control your phone through voice, eg to turn up the volume, and to ask it questions.S-Beam: High speed file transfer via NFC and WiFi Direct, between two phones touched together, operating at up to 300Mbps.Pop Up Play: Play video in a window on any homescreen.

All Share Play and Cast: Share your S3's screen to a TV, or use the screen as a remote control.

Product Features

  • 3G Network HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100
  • Android OS, v4.0 (Ice Cream Sandwich)
  • 2G Network GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
  • Phone supports high speed HSDPA network
  • 16 GB storage,1 GB RAM,Dimensions: 136.6 x 70.6 x 8.6mm
Dimensions
  • Size (LWH): 5.38 inches, 2.78 inches, 0.34 inches
  • Weight: 4.64 ounces
Product Features
  • Minimum Rated Talk Time: 660 minutes
  • Minimum Rated Standby Time: 770 hours


Teh dan Madu Bakal Gantikan Antibiotik?

Fenomena resistensi kuman terhadap antibiotik yang kian mengkhawatirkan kembali disuarakan para pakar kesehatan. Resep pengobatan tradisional seperti teh dan madu dipersiapkan sebagai salah satu solusi alternatif dalam mengatasi kuman yang semakin kebal terhadap obat-obatan.

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan berulang-ulang merupakan penyebab terbesar suatu jenis bakteri menjadi resisten terhadap obat. Pakar kedokteran menyebut fenomena yang mengkhawatirkan ini dengan istilah “arms race”.

Ketidakmampuan suatu obat antiobiotik mengatasi bakteri kini menjadi momok setelah ditemukannya antibiotik pada tahun 1940-an. Kehadiran antibiotik sempat menjadi solusi yang efektif dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Namun ketika bakteri sudah menjadi resisten terhadapnya, dibutuhkan alternatif lain yang dapat membuat pengobatan menjadi kembali efektif.

Prof. Les Baillie, dari Cardiff University Inggris menyatakan, bukan mustahil dunia akan kembali ke suatu masa dimana belum ditemukan antibiotik, sehingga pengobatan sejenis penyakit menjadi permasalahan besar.

Oleh karenanya, para ilmuwan  kini sedang mengupayakan membuat suatu sulosi alternatif  ketika bakteri sudah menjadi resisten terhadap antibiotik. Baillie  saat ini mengetuai tim riset untuk mencari tahu apakah obat kuno seperti teh dan madu dapat menjadi cara berikutnya sebagai obat yang paling efektif mengobati penyakit.

Teh diketahui mengandung suatu senyawa yang dinamakan polifenol yang memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme.

Tim peneliti yang dipimpin Baillie telah menemukan, teh mampu untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh Clostridium difficile, bakteri yang bertanggung jawab untuk setidaknya 2.000 orang tewas dan lebih dari 24.000 kasus infeksi tahun lalu.

Rhidian Morgan-Jones, seorang ahli bedah dari Cardiff, mengatakan bahwa ada kekhawatiran nyata tentang masa depan dunia kedokteran saat antibiotik tidak lagi dapat digunakan.

Prof. David Livermore, dari Badan Perlindungan Kesehatan Inggris, bulan lalu memberi peringatan, operasi besar dan penanganan kanker akan menjadi lebih berbahaya lagi. Penggunaan antibiotik kemungkinan hanya akan bisa dilakukan untuk 10 tahun ke depan.

Perkembangan dunia kedokteran modern seperti perawatan intensif dan transplantasi organ akan berada di bawah ancaman tanpa antiobiotik. Oleh karenanya, segera dibutuhkan pengganti antibiotik.

http://health.kompas.com/read/2012/12/10/19045483/Teh.dan.Madu.Bakal.Gantikan.Antibiotik

Madu Pahit Sembuhkan Berbagai Penyakit

Madu lebah "pelawan" atau madu pahit murni yang banyak ditemukan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung (Babel), ternyata diminati para wisatawan, karena memiliki khasiat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit di dalam tubuh manusia.

Marhabun, seorang pemadu lebah pelawan di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Teritib, Bangka Barat, Babel, Minggu, mengatakan, wisatawan dari luar provinsi seperti Jakarta dan Palembang sering datang ke desanya hanya untuk mencari madu lebah pelawan yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Selain wisatawan dari luar provinsi, katanya, warga dari kabupaten lainnya di Babel juga ada mencari madu lebah pelawan itu hingga ke desa Simpang Tiga.

"Wisatawan luar provinsi sering datang ke Desa Simpang tiga, hanya untuk mendapatkan madu lebah Pelawan yang rasanya pahit, berbeda dengan madu lebah lainnya," katanya dan menyebutkan madu lebah pelawan itu dijual seharga Rp120 ribu per kg, sedangkan madu lebah manis Rp40 ribu per kg.

Menurut dia, madu lebah pelawan itu sudah terbukti dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti ginjal, darah tinggi, darah rendah, gangguan pada lambung, lemah syawat, kencing manis dan menetralisir racun makanan yang bersarang di dalam tubuh.

"Saya sering didatangi orang yang pernah membeli madu lebah pelawan dan mengaku badannya terasa sehat sejak mengkonsumsi madu lebah pelawan, sehingga orang itu selalu memesan madu lebah pada saya," katanya.

Ia menjelaskan, madu yang dihasilkan dari sarang lebah di desa itu terdiri dari dua macam yaitu madu pelawan yang rasanya pahit dan madu manis. Madu pelawan, menurutnya terasa pahit karena lebah menghisap pohon pelawan yang rasanya pahit sehingga madu lebah itu terasa pahit.

"Sedangkan madu manis yaitu lebah menghisap sejenis tanaman pada musim panen atau buah-buahan, sehingga madu lebah itu terasa manis," katanya.

Menurut dia, madu lebah pelawan itu sangat sulit didapatkan dan untuk di Babel, hanya ada di Kabupaten Bangka Barat yang dari dulu terkenal dengan daerah penghasil madu lebah baik madu lebah pelawan (rasanya pahit) maupun madu lebah manis.

"Madu lebah pelawan berasal dari sarang lebah yang bersarang di sejumlah pohon besar di sekitar perkampungan dan waktu memanennya hanya sekali dalam setahun yaitu pada bulan Mei setiap tahunnya," katanya.

Namun, kata dia, warga juga sering mengalami gagal panen apabila terjadi musim hujan pada jadwal panen tersebut karena sarang lebah tidak berisi madu jika musim penghujan.

"Kalau pada bulan Mei terjadi musim panas, maka sarang lebah yang berisi madu lebah pelawan sangat banyak, mencapai 30 kilo gram untuk satu sarang lebah dan masyarakat ramai-ramai mencari sarang lebah pelawan itu di hutan sekitar kampung," katanya dan menyebutkan sarang lebah banyak ditemukan di pohon kayu besar.

Kendati sulit mendapatkan madu lebah pelawan itu, namun katanya, persediaan madu tetap ada setiap ada ada permintaan yang kebanyakan datang dari luar provinsi karena madu lebah pelawan itu memiliki ketahanan atau keawetan mencapai puluhan tahun asalkan tempat penyimpanannya ditutup dengan rapat.

"Warga menyimpan madu lebah pelawan itu selama bertahun-tahun untuk konsumsi pribadi dan dijual jika ada yang meminatinya, kendati tidak dalam jumlah yang banyak karena persediaan terbatas karena sulitnya mendapatkan madu lebah pelawan itu," katanya.

http://health.kompas.com/read/2009/03/16/23444351/Madu.Pahit.Sembuhkan.Berbagai.Penyakit