Follow my blog with Bloglovin

Daun Sirih Mengatasi Jerawat dan Jantung

DAUN sirih yang tumbuh di pekarangan rumah sebaiknya dipelihara dengan baik. Pasalnya, manfaatnya sangat besar untuk menangkal berbagai macam penyakit.

Daun sirih merupakan tanaman yang cukup populer pada masyarakat Indonesia. Karena untuk mendapatkannya tidaklah terlalu sulit dan sering kali dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia, baik itu di dataran tinggi ataupun rendah.

Daun sirih dikenal berkhasiat untuk merawat kesehatan Miss V, selain itu juga sudah banyak dikenal menyembuhkan mimisan (keluarnya darah dari hidung). Untuk menghentikan mimisan, ambil selembar daun sirih. Patahkan batangnya, kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam lubang hidung yang mimisan. Selama hidung disumbat, penderita harus dalam posisi rebah. Biarkan selama 15-30 menit lamanya, hingga darah tak lagi keluar.

Tidak hanya mimisan saja yang dapat diantisipasi dengan tanaman obat ini, berikut beberapa penyakit yang dapat ditangkal dengan khasiat dari daun sirih, sebagaimana disitat dari buku “Tips Pintar Keluarga” karya Edi Sigar dan Ernawati.

Sakit gigi

Rebus daun sirih, gunakan untuk berkumur. Ulangi beberapa kali hingga sembuh, terutama pada bagian yang sakit. Resep ini juga berguna untuk sariawan, gusi bengkak dan bau mult.

Sakit jantung

Cuci tiga lembar daun sirih yang bertemu kedudukan ruasnya, tiga buah bawang merah, dan empat buah biji kemukus. Tumbuk hingga hangus bersama satu sendok teh jintan. Tambahkan empat sendok makan air matang. Kemudian aduk sampai rata dan saring. Minum air ramuan tersebur dua kali sehari, pagi dan sore. Bila rajin meminumnya, penderitaan akan berkurang dan sembuh.

Menghilangkan jerawat

Ambil 12 lembar daun sirih, campur dengan sepotong jahe. Masukkan keduanya dalam cangkir/gelas, kemudian seduh dengan air panas yang baru mendidih. Minum ramuan ini tiga kali sehari. Ini baik untuk menghilangkan jerawat dan bintik-bintik hitam.health.okezone.com

Bersin Terlalu Kuat Bisa Sebabkan Mimisan

EPISTAKSIS atau mimisan memang bukan hal baru. Orang dewasa maupun anak-anak mengalaminya. Faktor penyebabnya bermacam-macam. Salah satu di antaranya adalah bersin yang terlalu kuat.

Menurut dr Inis Sumiati dari Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Jawa Barat, epistaksis sangat sering dijumpai pada anak-anak. Tak heran, banyak orangtua merasa takut dan bingung bila sang anak terkena epistaksis. Epistaksis atau mimisan ini bukan merupakan suatu penyakit, tetapi gejala dari suatu penyakit. Itu berarti epistaksis bisa terjadi karena bermacam sebab, mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Faktor Penyebab

Epistaksis dapat terjadi karena kelainan lokal pada rongga hidung atau karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma, seperti mengorek hidung, terjatuh, terpukul benda asing, atau pun karena iritasi gas yang merangsang. Kelainan lokal lain yang dapat menyebabkan anak terkena epistaksis adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, perubahan lingkungan yang mendadak dan penyebab lain.

Sementara kelainan bagian tubuh yang bisa menyebabkan mimisan, antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah atau kelainan darah, seperti turunnya kadar trombosit. "Penyebab mimisan memang sebetulnya sangat kompleks, baik itu yang berupa ringan maupun yang berat yang mendapatkan penanganan khusus," terang dr Inis.

Epistaksis sendiri terbagi anterior atau depan dan posterior atau belakang. Untuk kasus epistaksis anterior, trauma berasal dari bagian depan hidung, di mana asal pendarahannya berasal dari pleksus kiesselbach. Epistaksis anterior sendiri menunjukkan gejala klinik yang jelas berupa pendarahan dari lubang hidung.

Sedangkan epistaksis posterior umumnya berasal dari rongga hidung posterior melalui cabang fenopalatina. Epistaksis posterior sering kali menunjukkan gejala yang tidak terlalu jelas, seperti mual, muntah darah, batuk darah, dan anemia. Biasanya epistaksis posterior ini melibatkan pembuluh darah besar sehingga terjadinya pendarahan menjadi lebih hebat.

Menurut dr Inis, epistaksis pada anak-anak umumnya berasal dari little's area/pleksus kiesselbach yang berada pada dinding depan dari septum hidung. Namun ada dua faktor yang paling penting dari epistaksis pada anak-anak ini. Pertama, trauma minor, seperti mengorek hidung, menggaruk, bersin, batuk atau mengedan. Kedua, mukosa hidung yang rapuh, yaitu terdapat infeksi saluran napas atas, pengeringan mukosa dan penggunaan steroid inhalasi melalui hidung.

Epistaksis biasanya juga sering terjadi pada musim atau cuaca panas, yang mengakibatkan lendir hidung menjadi kering sehingga pembulu darah teriritasi. Kadang-kadang bau bahan kimia yang sangat menyengat juga dapat menimbulkan iritasi pada selaput lendir dan pembulu darah hidung. Anak yang sedang pilek atau mengalami alergi pada hidung juga sering mengalami mimisan. Bersin yang terlalu kuat juga kadang-kadang dapat mengakibatkan terjadinya epistaksis. Kelainan bentuk anatomi hidung, penyakit kronik, penyakit darah adalah beberapa keadaan yang juga menyebabkan terjadinya epistaksis. Hanya saja angka kejadian kelainan seperti ini masih sangat jarang.

Pengobatan

Pengobatan terhadap epstaksis harus disesuaikan dengan jenis dan gejala yang dialami. Jika sang buah hati mengalami epistaksis enterior, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah meminta penderita duduk tegak supaya tekanan vaskularnya berkurang dan mudah membatukkan darah dari tenggorokan. Biasanya epistaksis anterior ini dapat juga dihentikan dengan cara menekan kuping hidung selama 5-10 menit.

Jika kedua cara di atas tidak membuahkan hasil, ada cara lain. Memasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidocain atau pantocain untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa nyeri. Setelah pendarahan berhenti, sumbat sumber pendarahan dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30 persen atau asam trichloracetat 10 persen atau bisa juga dengan elektrokauter.

Lain halnya posterior. Sebagian besar darah masuk ke dalam mulut sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan pendarahan. Pendarahan posterior lebih sukar diatasi karena biasanya hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung. Tapi epistaksis posterior ini dapat diatasi dengan memasang tampon Bellocq, yaitu tampon yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan 1 helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus atau pun telinga tengah.

Pada epistaksis yang berat dan berlubang, yang tak dapat diatasi dengan pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna. Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung singkat dan berhenti secara spontan. Kadang-kadang timbul kembali beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan berkurang.

Jika demikian, perlu dilakukan pembedahan patah tulang atau peningkatan arteri. Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan.

Selain pengobatan itu, lanjut dr Inis, ada cara lain, yaitu dengan menggunakan daun sirih. Secara tradisional, orang Indonesia secara spontan akan menggulung selembar daun sirih (piper betle lynn) dan memasukkannya ke hidung untuk menyumbat darah yang keluar. Dalam sekejap, aliran darah dari hidung berhenti. Memang harus diakui bahwa sampai saat ini, belum banyak kajian ilmiah tentang kaitan epistaksis dengan daun sirih tersebut. Tapi jika diisap, cairan daun sirih mampu menghentikan pendarahan pada hidung.
lifestyle.okezone.com

Tips-Cara Merawat Bibir Cantik & Indah dengan Madu

Tips Cara Merawat Bibir Cantik  Indah dengan Madu,. SALAH satu bagian yang pada umumnya dijadikan salah satu ukuran orang itu cantik atau tidak adalah bibir. Bibir yang cantik adalah bibir yang lembut, berwarna merah muda dan lembap. Masalahnya, tak banyak yang tahu merawat bagian itu. Karena tak tahu, orang berbuat apa saja, mulai dengan menggaruk dengan jari tangan hingga menggosoknya dengan produk kecantikan lain. Kalau mau supaya bibir terlihat cantik dan indah, oleskan madu.

Bibir merupakan organ tanpa tulang yang letaknya bersatu dengan wajah. Bibir dilapisi kulit tipis yang di dalamnya terdapat membran selaput lendir transparan. Itulah mengapa kulit bibir sangat sensitif sehingga mudah sekali terganggu.

Bibir yang sehat umumnya berwarna merah muda, lembut, bertekstur halus, lembap dan tidak kering. Terkadang bibir bisa dijadikan sebagai gambaran kondisi kesehatan yang dialami dehidrasi, misalnya bibirnya akan berwarna pucat. Atau berwarna biru jika orang itu kedinginan.

Sederhana Namun Terlupa

Apakah Anda sudah merawat bibir dengan baik? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam merawat bibir. Yang pertama adalah penggunaan lipstik matte. Jenis lipstik ini dapat membuat bibir kering. Bibir tidak memilih kelenjar minyak namun banyak mengandung melanin atau zat pigmen yang sangat peka terhadap paparan sinar matahari. Lipstik matte hanya mengandung sedikit minyak, bahkan tidak mengandung air. Terlalu sering menggunakan lipstik matte, selain tidak terjaga kelembapannya, akan mudah membuat bibir menjadi kering. Lipstik yang tepat tergantung pada kondisi bibir. Untuk mengeceknya cobalah mengoleskan lipstik baru di bagian dalam lengan dan biarkan selama 48 jam. Jika kulit terasa gatal, jangan menggunakan lipstik itu.

Yang kedua adalah cara menambahkan lipstik dengan mengoleskannya secara berulang-ulang. Ini cara yang salah. Anda harus membersihkan lebih dulu bibir dari bekas-bekas lipstik sebelum mengoleskan yang baru. Terutama jika rentang waktunya cukup lama. Mengapa? Mungkin saja pada olesan awal, lipstik sudah tercemar oleh udara, bercampur debu bahkan sisa makanan yang menempel di bibir. Dan hal ini bisa membuat stik lipstik tercemar bakteri. Dan yang ketiga, bibir akan bertambah kering jika sering dibasahi dengan lidah. Air liur yang mengandung kelenjar dan enzim tertentu dapat mengiritasi kulit terluar bibir yang tipis sehingga bibir bertambah kering.

Hal selanjutnya adalah bahwa pemakaian lip care seperti lip balm atau lip conditioner bisa membantu melembapkan bibir. Dr Meiristika Rooselani dari Duraskin menyarankan penggunaan lip care setiap hari untuk menjaga kelembapan kulit bibir. "Dioleskan satu atau dua kali sehari sudah bisa menjaga bibir agar tetap lembap," ujarnya. Pilihlah lip care yang tak beraroma. Bukan karena produk ini bisa membuat bibir menjadi kering atau pecah-pecah, tetapi karena menghindarkan Anda untuk menjilat aroma tersebut. Aroma yang dihasilkan oleh kandungan fragrance atau flavour (perasa atau pewangi) hanyalah unsur tambahan. Bila lip balm tersebut cukup kandungan pelembap (vitamin E) dan UV protectionnya (tabir surya), produk ini relatif aman digunakan. Jika bukan lip balm, oleskan madu sebelum tidur sebagai penggantinya. Cairan madu mengandung kadar gula murni yang dapat menutrisi bibir sekaligus melembapkan. Apalagi jika Anda berada ditempat bersuhu dingin atau panas. Bila tidak ada madu, Anda bisa menggunakan masker parutan buah alpukat, lidah buaya atau wortel. Bubuhkan pada bibir minimal 2 kali seminggu.

Hal yang terakhir adalah jangan menggunakan produk kecantikan lain untuk bibir. Biasanya orang menggunakan pembersih wajah, masker atau produk peeling, selain di daerah wajah, juga untuk bibir. Ingat, produk pembersih wajah mengandung zat pembersih aktif, cairan busa yang kuat serta butiran scrub yang lebih besar dan kasar yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit bibir yang halus. Jika Anda ingin membersihkan bibir, gunakan lip scrub khusus bibir. "Sebenarnya perawatan bibir itu tak terlalu susah kok. Membiarkannya tetap alami dan tidak usah tergoda untuk mengikuti treatment seperti sulam bibir dan sebagainya serta tentu saja menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok dan sebagainya juga udah cukup untuk menjaga kecantikan bibir," tambah dr Risty sambil tersenyum.
sumber lifestyle.okezone.com