Ucapkanlah Salam, Jawablah Salam
Betapa banyaknya umat muslim yang berpaling dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan kemudian menggantinya dengan kebiasaan orang-orang kafir. Lihatlah
bagaimana kebiasaan mereka dalam berpakaian, berkata, tata cara makan,
dan pola pikir yang sangat jauh dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam namun mirip kebiasaan orang-orang kafir.
Pembaca yang budiman, tidakkah kita pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Maka kita semestinya bersemangat dalam melakukan kebaikan dan menghidupkan serta menyuburkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saudariku seakidah, menebar salam antar umat muslim adalah salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya setiap diri menumbuhkan kebiasaan yag mulia ini pada diri sendiri dan lingkungannya.
Dalam Shahih Muslim (54) disebutkan: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.”
Di dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan diantara syarat masuk surga adalah keimanan kemudian menggantungkan keimanan dengan saling cinta-mencintai sesama muslim, dan itu semua tidak akan terwujud kecuali dengan salah satu caranya, yaitu menebarkan salam antara sesama muslim.
Definisi Salam
Ulama berbeda pendapat akan makna salam dalam kaliamat ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu’. Berkata sebagian ulama bahwasanya salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.
Wajibnya Menjawab Salam
Saudariku seiman, jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup.
Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya mengucapkan salam.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Adab Mengucapkan Salam
1. Mengucapkannya Dengan Sempurna
Pembaca, semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.”
Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , ‘Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).
2. Memulai Salam Terlebih Dahulu
Saudariku di jalan Allah, memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sangat dianjurkan. Hendaknya yang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat memberi salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadist dari Abu Hurairah. Pengucapan salam yang berkendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.
Dalam hadits tersebut, bukan berarti bahwa apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya. Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)
Salah satu upaya menyebarkan salam diantar kaum muslimin adalah mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya.
Hal ini didasari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu ‘anhuma, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)
3. Mengulangi Salam Tatkala Berjumpa Lagi Walaupun Berselang Sesaat
Bagi seseorang yang telah mengucapkan salam kepada saudaranya, kemudian berpisah, lalu bertemu lagi walaupun perpisahan itu hanya sesaat, maka dianjurkan mengulang salamnya. Bahkan seandainya terpisah oleh suatu pohon lalu berjumpa lagi, maka dianjurkan mengucapkan salam, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih: 4650, dan lihat Silsilah Shohihah: 186)
4. Tidak Mengganggu Orang yang Tidur Dengan Salamnya
Dari Miqdad bin Aswad radiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami mengangkat jatah minuman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena beliau belum datang), kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam datang di malam hari, maka beliau mengucapkan salam dengan ucapan yang tidak sampai mengganggu/ membangunkan orang tidur dan dapat didengar orang yang tidak tidur, kemudian beliau masuk masjid dan sholat lalu datang (kepada kami) lalu beliau minum (minuman kami).” (HR. Timidzi: 2719 dan dishohihkan oleh Al-Albani dalam Adab Az-Zifaf hal. 167-196 cet. terbaru)
5. Tidak Memulai Ucapan Salam Kepada Orang Yahudi dan Nasrani
Dari Ali bin Abi Thalib radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani, dan bila kalian bertemu mereka pada suatu jalan maka desaklah mereka ke sisi jalan yang sempit.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan unggul dari yang lainnya. Jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka balaslah salamnya dengan ucapan ‘Wa ‘alaikum’.
6. Berusaha Membalas Salam Dengan yang Lebih Baik atau Semisalnya
Maksudnya, tidak layak kita membalas salam orang lain dengan salam yang lebih sedikit. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya:
“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)
Kebiasaan Para Sahabat Berjabat Tangan
Adalah kebiasaan para sahabat jika mereka berjumpa maka saling berjabat tangan antar satu dengan yang lain. Maka apabila kita bertemu dengan seorang teman, cukupkanlah dengan berjabat tangan disertai dengan ucapan salam (Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh) tanpa berpelukan kecuali ketika menyambut kedatangannya dari bepergian, karena memeluknya pada saat tersebut sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik radiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan.” (HR. At-Tabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam Al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa’id VIII/ 36, “Para perawinya adalah para perawi tsiqah.”)
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ucapkanlah-salam-jawablah-salam.html
Pembaca yang budiman, tidakkah kita pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Maka kita semestinya bersemangat dalam melakukan kebaikan dan menghidupkan serta menyuburkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saudariku seakidah, menebar salam antar umat muslim adalah salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya setiap diri menumbuhkan kebiasaan yag mulia ini pada diri sendiri dan lingkungannya.
Dalam Shahih Muslim (54) disebutkan: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.”
Di dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan diantara syarat masuk surga adalah keimanan kemudian menggantungkan keimanan dengan saling cinta-mencintai sesama muslim, dan itu semua tidak akan terwujud kecuali dengan salah satu caranya, yaitu menebarkan salam antara sesama muslim.
Definisi Salam
Ulama berbeda pendapat akan makna salam dalam kaliamat ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu’. Berkata sebagian ulama bahwasanya salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.
Wajibnya Menjawab Salam
Saudariku seiman, jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup.
Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya mengucapkan salam.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Adab Mengucapkan Salam
1. Mengucapkannya Dengan Sempurna
Pembaca, semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.”
Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , ‘Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).
2. Memulai Salam Terlebih Dahulu
Saudariku di jalan Allah, memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sangat dianjurkan. Hendaknya yang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat memberi salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadist dari Abu Hurairah. Pengucapan salam yang berkendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.
Dalam hadits tersebut, bukan berarti bahwa apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya. Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)
Salah satu upaya menyebarkan salam diantar kaum muslimin adalah mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya.
Hal ini didasari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu ‘anhuma, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)
3. Mengulangi Salam Tatkala Berjumpa Lagi Walaupun Berselang Sesaat
Bagi seseorang yang telah mengucapkan salam kepada saudaranya, kemudian berpisah, lalu bertemu lagi walaupun perpisahan itu hanya sesaat, maka dianjurkan mengulang salamnya. Bahkan seandainya terpisah oleh suatu pohon lalu berjumpa lagi, maka dianjurkan mengucapkan salam, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih: 4650, dan lihat Silsilah Shohihah: 186)
4. Tidak Mengganggu Orang yang Tidur Dengan Salamnya
Dari Miqdad bin Aswad radiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami mengangkat jatah minuman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena beliau belum datang), kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam datang di malam hari, maka beliau mengucapkan salam dengan ucapan yang tidak sampai mengganggu/ membangunkan orang tidur dan dapat didengar orang yang tidak tidur, kemudian beliau masuk masjid dan sholat lalu datang (kepada kami) lalu beliau minum (minuman kami).” (HR. Timidzi: 2719 dan dishohihkan oleh Al-Albani dalam Adab Az-Zifaf hal. 167-196 cet. terbaru)
5. Tidak Memulai Ucapan Salam Kepada Orang Yahudi dan Nasrani
Dari Ali bin Abi Thalib radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani, dan bila kalian bertemu mereka pada suatu jalan maka desaklah mereka ke sisi jalan yang sempit.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan unggul dari yang lainnya. Jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka balaslah salamnya dengan ucapan ‘Wa ‘alaikum’.
6. Berusaha Membalas Salam Dengan yang Lebih Baik atau Semisalnya
Maksudnya, tidak layak kita membalas salam orang lain dengan salam yang lebih sedikit. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya:
“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)
Kebiasaan Para Sahabat Berjabat Tangan
Adalah kebiasaan para sahabat jika mereka berjumpa maka saling berjabat tangan antar satu dengan yang lain. Maka apabila kita bertemu dengan seorang teman, cukupkanlah dengan berjabat tangan disertai dengan ucapan salam (Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh) tanpa berpelukan kecuali ketika menyambut kedatangannya dari bepergian, karena memeluknya pada saat tersebut sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik radiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan.” (HR. At-Tabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam Al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa’id VIII/ 36, “Para perawinya adalah para perawi tsiqah.”)
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ucapkanlah-salam-jawablah-salam.html
Manfaat Pare
Manfaat Pare. Bronkhitis bisa juga diobati dengan pare. Caranya, sediakan saja 2-3 pare, lalu diambil sarinya. Tambahkan 1 sendok makan madu, lalu minum sehari sekali selama 3 bulan. Resep yang sama bisa juga digunakan untuk menyembuhkan anemia, radang perut, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan tubuh
sumber http://www.facebook.com/photo.php?fbid=571728512851306&set=a.473333576024134.115063.473322142691944&type=1&relevant_count=1&ref=nf
Jangan Biarkan Tangan Sentuh Jerawat
Jangan Biarkan Tangan Sentuh Jerawat. WAJAH menjadi perhatian penting untuk menunjang penampilan perempuan.
Karenanya, meminimalisasi kesalahan terkait perawatan wajah menjadi
kuncinya. Masalah kulit wajah yang timbul seperti jerawat, komedo, dan
kulit kering membuat wanita tak percaya diri. Namun tahukah Anda,
sebenarnya masalah tersebut berasal dari kesalahan Anda dalam merawat
wajah.
“Seperti facial, perawatan ini baik dilakukan dua minggu sekali. Karena
selama tujuh hari adalah masa recovery. Sebelum selesai, diberikan lagi
trauma mekanin tersebut,” terangnya. Tak hanya mengembalikan kulit,
wajah yang tidak bermasalah pun bisa menggunakannya. “Karena juga bisa
mengecilkan pori,” pungkasnya.
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/16829/jangan-biarkan-tangan-sentuh-jerawat.html
Facial merupakan salah satu perawatan kecantikan dan kesehatan kulit
yang biasa dilakukan secara berkala. Setidaknya facial dilakukan rutin
dua kali dalam sebulan. Fungsinya untuk membersihkan wajah dari komedo
agar tak memicu jerawat. Perawatan facial idealnya menjadi pencegahan
jerawat. Namun saat wajah berjerawat pun sebenarnya facial aman
dilakukan, asalkan caranya tepat dan ditangani langsung oleh dokter.
"Facial sebaiknya dilakukan dua minggu sekali sesuai regenerasi kulit,"
kata dr Otto Rajasa dari Alia Aesthetic Clinic.
Pada saat melakukan facial, dilakukan pula pemijatan pada wajah.
Menurut Otto, pijatan pada wajah bertujuan memperlancar aliran darah.
Lalu apa yang menjadi penyebab munculnya jerawat? Kita semua tahu bahwa
ada orang-orang yang kurang memerhatikan wajah mereka, namun tidak
pernah mendapatkan masalah dengan jerawat. Sedang yang memerhatikan
wajahnya, malah menghadapi jerawat yang membandel.
Jerawat, kata Otto, terjadi karena beberapa hal. Pertama Kelenjar
Sebaceous yang berfungsi untuk menghasilkan sebum atau minyak,
diperlukan untuk melumasi permukaan kulit. “Yang rentan terhadap jerawat
mengalami produksi sebum berlebihan,” tambahnya. Sehingga sisa sebum
tertinggal di pori-pori dan menyumbat saluran sebaceous, yang berakhir
pada penyumbatan folikel.
Kedua, pengelupasan sel kulit mati yang tidak normal. “Lapisan
epidermis pada kulit secara rutin akan meluruhkan sel-sel kulit mati.
Pada kulit yang rentan terhadap jerawat, proses ini akan memakan waktu
empat hingga lima kali lebih lama dibanding pada kulit normal,”
terangnya. Yang terakhir adalah propionibacteria acnes, merupakan
bakteri yang paling banyak dijumpai di kulit berjerawat. “Seperti
masalah pada banyak kulit, jerawat juga memerlukan perawatan khusus,”
ujar Otto.
Karena jerawat yang terinfeksi, sering kali meninggalkan bekas pada
wajah. Tak hanya perempuan, para pria pun merasa tak percaya diri saat
ada bekas jerawat. “Banyak yang tidak sadar tangannya menyentuh jerawat.
Padahal tangan bisa menyentuh apa saja yang penuh bakteri. Inilah yang
menyebabkan jerawat bisa terinfeksi dan menimbulkan scar atau bekas
luka,” terangnya. Anda yang memiliki masalah seperti ini bisa
menggunakan serum wajah yang mengandung banyak vitamin untuk mempercepat
pengembalian kulit. “Salah satunya dengan Facial Mikrodermabrasi,”
saran Otto.
Pada proses facial ini, wajah dilukai secara mekanik menggunakan derma
roller yang memiliki 240 jarum. “Semakin banyak jarum yang dimiliki
derma roller, semakin cepat proses luka mekaniknya,” tambahnya. Saat
melakukan tindakan pengelupasan kulit ini, wajah tak boleh ada luka
terbuka, jerawat aktif dan tidak dalam keadaan teriritasi.
Meski perawatan mikrodermabrasi bisa untuk usia 20 tahun ke atas, namun
disarankan pada usia remaja sebaiknya tidak melakukannya. “Jika ingin,
sebaiknya melakukan facial biasa. Karena pada usia ini pergantian kulit
secara normal masih bagus. Yang memerlukan perawatan intensif ketika
berusia diatas 25 tahun. Karena di usia tersebut. Kulit mulai mengalami
dehidrasi,” terang Otto.
Perbaikan kulit setelah perawatan mikrodermabrasi ini disebabkan oleh
stimulasi proliferasi fibroblas dan produksi kolagen. “Kolagen baru
membuat kulit halus dan mengurangi visibilitas noda pada kulit,”
katanya. Ini membantu pembentuk kulit epidermis dan lemak. Sehingga,
kulit yang sebelumnya memiliki ruang perlahan bisa naik. Dengan
menghasilkan luka saat melakukan treatment ini, menginduksi banyak
kolagen baru.
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/16829/jangan-biarkan-tangan-sentuh-jerawat.html
Keajaiban Khasiat Buah Naga Merah
BUAH Naga Merah menurut AL Leong dari Johncola Pitaya
Food R&D (organisasi peneliti buah naga merah), buah kaktus madu itu
kaya berbagai zat vitamin dan mineral. Dapat membantu meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan bermanfaat bagi metabolisme
dalam tubuh manusia. Penelitian menunjukkan buah naga merah baik untuk
sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi
dan menetralkan toksik dalam darah. “Penelitian juga menunjukkan buah
ini bisa mencegah kanker usus, kanker serviks, mencegah kandungan
kolesterol yang tinggi dalam darah, dan menurunkan kadar lemak dalam
tubuh,” katanya. Secara keseluruhan, buah naga merah mengandung protein
yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung
karena mengandung serat, karotin, kalsium. Buah naga juga mengandung zat
besi untuk menambah darah, vitamin B1 mencegah demam, vitamin B2
menambah selera, vitamin B3 menurunkan kolesterol, dan vitamin C
menambah kehalusan kulit serta mencegah jerawat. Bermanfaat mengatasi
asam urat, rematik, nyeri persendian, juga mengatasi gangguan pencernaan
dan pernapasan. Lebih efektif jika dikombinasikan dengan kulit manggis,
daun sirsak, rosella merah, stroberi, dan madu. Namun apakah untuk
mendapatkan khasiat dari kelima buah tersebut Anda harus menggiling,
merebus, lalu meminum airnya. Tentu tidak. Selain tidak praktis, rasanya
pasti tidak enak. Sekarang telah hadir minuman dari kombinasi sari buah
naga merah, ekstrak kulit manggis, ekstrak daun sirsak, rosella merah,
stroberi, dan madu. Diracik secara higienis menggunakan peralatan yang
canggih dalam bentuk jus agar mudah diserap tubuh dan aman untuk ginjal.
Namanya Dragonsteen Platinum. Minum Dragonsteen secara rutin dan
teratur dalam dosis yang tepat, efektif membantu mempercepat proses
pemulihan berbagai macam penyakit ringan maupun berat.
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/14977/keajaiban-khasiat-buah-naga-merah.html
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/14977/keajaiban-khasiat-buah-naga-merah.html
Tips Rahasia Perawatan Kulit Sebelum Tidur
Ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan agar tetap cantik di malam hari, simak berikut ini.
Bersihkan Jerawat. Bersihkan wajah sebelum tidur secara rutin agar mencegah timbulnya jerawat. Apabila wajah sudah berjerawat, oleskan obat jerawat yang mengandung antibakterial dan sebum controller pada bagian kulit yang terinfeksi. Jangan pernah memencet jerawat karena akan mengakibatkan kulit lecet dan pori-pori kulit bertambah besar.
Iritasi. Kulit terasa panas, kemerahan dan teriritasi setelah beraktifitas di siang hari? Atasi dengan menggunakan produk yang mengandung zinc oksida yang dapat menyamarkan noda kemerahan atau iritasi pada kulit. Kandungan ini juga dapat mendinginkan kulit.
Bagian Bawah Mata. Apabila kulit bagian bawah mata terasa sangat kering dan berwarna kehitaman. Untuk menghilangkannya, gunakan krim khusus mata yang rnmengandung unsur retinal (vitamin A yang membantu memperbaiki dan rnmeremajakan sel-sel kulit), panthenol, beeswax dan soybean oil. Selain itu, perbanyak mengkonsumsi air putih dan istirahatlah yang cukup.
Siku Kasar. Jika bagian siku terasa kering, oleskan body butter yaitu lotion yang mengandung olive oil dan jojoba oil sebelum tidur. Lotion oil ini juga dapat digunakan pada bagian tengkuk.
Kelopak Mata. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati dan pusat penampilan wajah. Tetapi terkadang daerah seputar mata terutama pada bagian kelopak mata sangat rentan terhadap timbulnya kerut. Untuk mencegahnya, pilihlah krim khusus mata yang mengandung vitamin C karena dapat merangsang pertumbuhan kolagen yang sangat berguna agar terhindar dari kerutan dan penuaan dini.
Kerut Wajah. Krim dengan kandungan vitamin A atau retinal dapat membantu menyamarkan kerut pada wajah. Kedua zat ini membantu mempercepat regerenasi dan peremajaan kulit. Hanya saja dapat menyebabkan kulit sensitif terhadap sinar matahari. Penggunaannya dianjurkan pada malam hari. Apabila kerutan di wajah sudah sangat mengganggu, sebaiknya anda konsultasikan kepada dokter kulit agar mendapat perawatan lebih intensif.
Tangan Kasar. Bila kulit tangan mengalami kekeringan yang parah, cobalah ganti krim tangan anda dengan krim khusus untuk kaki. Pilih krim yang mengandung avocado oil dan urea. Kandungan urea ini bersifat melunakkan dan dapat merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Kulit tangan akan terasa lebih lembut, meski telah seharian digunakan untuk beraktifitas.
Kaki Pecah-pecah. Bagi anda yang memiliki kaki pecah-pecah, lakukan segera perawatan secara tepat. Sebelum tidur, rendamlah kaki dalam air hangat dengan campuran gehwol cream footh bath yang mengandung lavender dan spike. Rendaman ini membuat kaki terasa lembut dan lembab, juga bersih hingga ke pori-pori. Keringkan dengan handuk, lalu oleskan krim khusus kaki yang mengandung panthenol yang merupakan provitamin B5.
Kaki Kapalan. Hal ini dianggap remeh, rawatlah dengan cara yang tepat. Rendam kaki dalam air hangat, yang telah dicampur dengan produk perendam yang mengandung thyme oil. Campuran ini efektif melembutkan dan menghaluskan kulit kaki yang kasar dan kapalan. Cobalah gehwol foot bath. Lalu olesi telapak kaki anda dengan krim yang mengandung lanolin dan provitamin D. Lanolin memiliki kadar air yang tinggi sehingga membantu melembutkan kaki yang sangat kering maupun kapalan.
Bersihkan Jerawat. Bersihkan wajah sebelum tidur secara rutin agar mencegah timbulnya jerawat. Apabila wajah sudah berjerawat, oleskan obat jerawat yang mengandung antibakterial dan sebum controller pada bagian kulit yang terinfeksi. Jangan pernah memencet jerawat karena akan mengakibatkan kulit lecet dan pori-pori kulit bertambah besar.
Iritasi. Kulit terasa panas, kemerahan dan teriritasi setelah beraktifitas di siang hari? Atasi dengan menggunakan produk yang mengandung zinc oksida yang dapat menyamarkan noda kemerahan atau iritasi pada kulit. Kandungan ini juga dapat mendinginkan kulit.
Bagian Bawah Mata. Apabila kulit bagian bawah mata terasa sangat kering dan berwarna kehitaman. Untuk menghilangkannya, gunakan krim khusus mata yang rnmengandung unsur retinal (vitamin A yang membantu memperbaiki dan rnmeremajakan sel-sel kulit), panthenol, beeswax dan soybean oil. Selain itu, perbanyak mengkonsumsi air putih dan istirahatlah yang cukup.
Siku Kasar. Jika bagian siku terasa kering, oleskan body butter yaitu lotion yang mengandung olive oil dan jojoba oil sebelum tidur. Lotion oil ini juga dapat digunakan pada bagian tengkuk.
Kelopak Mata. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati dan pusat penampilan wajah. Tetapi terkadang daerah seputar mata terutama pada bagian kelopak mata sangat rentan terhadap timbulnya kerut. Untuk mencegahnya, pilihlah krim khusus mata yang mengandung vitamin C karena dapat merangsang pertumbuhan kolagen yang sangat berguna agar terhindar dari kerutan dan penuaan dini.
Kerut Wajah. Krim dengan kandungan vitamin A atau retinal dapat membantu menyamarkan kerut pada wajah. Kedua zat ini membantu mempercepat regerenasi dan peremajaan kulit. Hanya saja dapat menyebabkan kulit sensitif terhadap sinar matahari. Penggunaannya dianjurkan pada malam hari. Apabila kerutan di wajah sudah sangat mengganggu, sebaiknya anda konsultasikan kepada dokter kulit agar mendapat perawatan lebih intensif.
Tangan Kasar. Bila kulit tangan mengalami kekeringan yang parah, cobalah ganti krim tangan anda dengan krim khusus untuk kaki. Pilih krim yang mengandung avocado oil dan urea. Kandungan urea ini bersifat melunakkan dan dapat merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Kulit tangan akan terasa lebih lembut, meski telah seharian digunakan untuk beraktifitas.
Kaki Pecah-pecah. Bagi anda yang memiliki kaki pecah-pecah, lakukan segera perawatan secara tepat. Sebelum tidur, rendamlah kaki dalam air hangat dengan campuran gehwol cream footh bath yang mengandung lavender dan spike. Rendaman ini membuat kaki terasa lembut dan lembab, juga bersih hingga ke pori-pori. Keringkan dengan handuk, lalu oleskan krim khusus kaki yang mengandung panthenol yang merupakan provitamin B5.
Kaki Kapalan. Hal ini dianggap remeh, rawatlah dengan cara yang tepat. Rendam kaki dalam air hangat, yang telah dicampur dengan produk perendam yang mengandung thyme oil. Campuran ini efektif melembutkan dan menghaluskan kulit kaki yang kasar dan kapalan. Cobalah gehwol foot bath. Lalu olesi telapak kaki anda dengan krim yang mengandung lanolin dan provitamin D. Lanolin memiliki kadar air yang tinggi sehingga membantu melembutkan kaki yang sangat kering maupun kapalan.
Apakah Anda Tahu Apa Yang Ada Dalam Foto Ini?!
Sesungguhnya itu adalah bendera pasukan Islam di Andalusia pada hari kekalahan terakhir kaum muslim di andalusia..!!
Yang mana kaum muslimin mengalami kekalahan dan bangsa spanyol mendapatkan bendera itu sebagai ghanimah..!
Dan mereka masih terus memeliharanya sampai hari ini..!
Sejak saat itu mereka selalu merayakan peringatan kemenangan mereka karena hal itu merupakan permulaan hilangnya Andalusia..!!
Dalam foto terlihat prajurit-parajurit dan perwira-perwira militer
Spanyol berjalan kaki di jalan-jalan sambil mengangkat bendera kaum muslimin dalam mengenang hari pertempuran..!!
(Seperti yang tercatat dalam sejarah, Ferdinand II raja dari dinasti Aragon berhasil menaklukkan kejayaan umat Islam yang dipimpin oleh Sultan Muhammad XII pada 2 Januari 1429 Masehi. Dan ia kembali sebagai raja pertama yang kembali menguasai Spanyol setelah hampit 700 tahun lamanya umat Islam berjaya di sana.)
Jika kita kaum muslimin telah melupakannya..maka orang-orang Spanyol justru selalu mengenangnya..!!
Mereka merayakan kekalahan kita.
Bila kita tidak mau mempelajari sejarah kita sendiri maka kita memang layak mendapatkan kehinaan dan pelecehan..!!
sumber https://plus.google.com/116139394965413233907
Yang mana kaum muslimin mengalami kekalahan dan bangsa spanyol mendapatkan bendera itu sebagai ghanimah..!
Dan mereka masih terus memeliharanya sampai hari ini..!
Sejak saat itu mereka selalu merayakan peringatan kemenangan mereka karena hal itu merupakan permulaan hilangnya Andalusia..!!
Dalam foto terlihat prajurit-parajurit dan perwira-perwira militer
(Seperti yang tercatat dalam sejarah, Ferdinand II raja dari dinasti Aragon berhasil menaklukkan kejayaan umat Islam yang dipimpin oleh Sultan Muhammad XII pada 2 Januari 1429 Masehi. Dan ia kembali sebagai raja pertama yang kembali menguasai Spanyol setelah hampit 700 tahun lamanya umat Islam berjaya di sana.)
Jika kita kaum muslimin telah melupakannya..maka orang-orang Spanyol justru selalu mengenangnya..!!
Mereka merayakan kekalahan kita.
Bila kita tidak mau mempelajari sejarah kita sendiri maka kita memang layak mendapatkan kehinaan dan pelecehan..!!
sumber https://plus.google.com/116139394965413233907
Ibnu Juljul Menjadi Rujukan Pengobatan Herbal
Bergelut dengan ilmu, bukan hal yang asing bagi Abu Da'ud Sulayman bin
Hassan, yang akrab dipanggil Ibnu Juljul. Sejak usia dini, ia telah
akrab dengan beragam bacaan dan ilmu pengetahuan. Hingga kemudian, ia
dikenal di bidang medis dan pengobatan herbal.
Bahkan, karya-karya Ibnu Juljul dalam pengobatan herbal, menjadi rujukan banyak ilmuwan lainnya. Ia memang tak hanya mumpuni dalam praktik pengobatan herbal. Namun, ia pun rajin menggerakkan penanya untuk menuangkan buah pemikirannya. Ibnu Juljul, lahir di Kordoba, Spanyol, pada 994. Sejak masa kanak-kanak, ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan telah tertanam dalam dirinya. Ia banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Saat berusia 10 tahun, ia telah belajar tata bahasa dan tradisi masyarakatnya.
Ketika usia Ibnu Juljul beranjak 15 tahun, ia mulai bersentuhan dengan ilmu kedokteran. Padahal, pada masa sekarang, ilmu kedokteran baru dipelajari secara mendalam di bangku kuliah. Tak heran, jika di usianya yang masih belia, ia menguasai ilmu kedokteran.
Di sisi lain, Ibnu Juljul juga terampil dalam pengobatan herbal. Dan rupanya, ia memang sejak semula juga sangat tertarik dengan obat-obatan, terutama yang berhubungan dengan herbal, obat alami yang banyak diekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Ia juga mendalami farmasi.
Kemahirannya di bidang pengobatan mengantarnya memasuki gerbang istana. Menurut situs Muslimheritage, Ibnu Juljul pernah bekerja sebagai dokter pribadi Al-Mu'ayyad Billah Hisyam, seorang khalifah yang berkuasa pada 977 hingga 1009.
Selain mempraktikkan keahlian medisnya, Ibnu Juljul juga banyak menuliskan karya-karya di bidang medis. Tak hanya itu, upaya mendalami ilmu pengobatan terus ia lakukan. Dalam hal ini, ia banyak berbagi pandangan dan berlatih dengan Albucasis.
Albucasis merupakan nama tenar Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi. Saat itu, Albucasis adalah dokter bedah ternama di Kordoba. Ia menemukan penyakit hemofilia, di mana penderitanya, jika luka darahnya akan terus mengalir dan sulit membeku.
Dalam kariernya sebagai dokter, Albucasis menulis buku yang sangat terkenal berjudul At-Tasrif liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan). Ibnu Juljul dan Abulcasis tak hanya berbagi pandangan, tetapi juga bersama-sama menuliskan pemikirannya di bidang medis.
Mereka bersama-sama menulis saat masa-masa terakhir kekhalifahan di Andalusia, Spanyol. Di sisi lain, Ibnu Juljul juga menghasilkan karyanya sendiri. Sejarawan terkenal dari Baghdad, Irak, Bin Abi Usaybi'a, menyatakan, Ibnu Juljul menulis buku sejarah pengobatan. Buku itu berjudul Atibba'wa'l Tabaqat al-Hukama . Buku tersebut telah beberapa kali diedit.
Ibnu Juljul mengawali tulisan dalam bukunya itu dengan menguraikan tentang riwayat ayahnya yang juga ahli obat-obatan. Pada bab-bab selanjutnya, ia menuliskan para ahli obat-obatan yang sangat terkenal sebagai para pendahulunya di Andalusia.
Selain itu, Ibnu Juljul mengungkapkan soal hubungan dan komunikasi yang terjalin antara kekhalifahan di Timur dan Andalusia. Ia pun mengisahkan bagaimana banyaknya para mahasiswa menempuh perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencari ilmu pengetahuan.
Ibnu Juljul mempelajari ilmu pengobatan herbal yang dilakukan oleh Pedanius Dioscorides, seorang dokter Yunani kuno, ahli farmasi, dan ahli botani. Dioscorides sering bepergian guna mencari bahan-bahan jamu dari seluruh wilayah Romawi dan Yunani.
Dia juga menulis lima jilid buku dalam bahasa Yunani asli. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul De Materia Medica (Masalah-masalah yang berhubungan dengan medis). Berdasarkan ajaran dalam buku milik Dioscorides, Ibn Juljul membuat sebuah karya berjudul Maqalah .
Dalam karyanya itu, Ibnu Juljul menuliskan berbagai macam tumbuhan yang penting bagi obat-obatan, termasuk sifat tumbuh-tumbuhan tersebut. Lalu, dia juga menuliskan efek dari penggunaan tumbuh-tumbuhan itu bagi organ tubuh tertentu.
Tumbuh-tumbuhan untuk herbal yang ditulisnya sebanyak 28 jenis berasal dari India atau yang perjalanannya melalui rute perdagangan India, dua dari Yaman, dua dari Mesir, satu dari Ceylan, satu dari Khwarizm, dan dua dari kota yang dekat dengan Kordoba. Dalam bukunya itu, Ibnu Juljul kadang-kadang menuliskan nama orang yang pertama kali menggunakan tumbuhan tersebut untuk pengobatan atau orang yang menceritakan fungsi dan efek penggunaan tumbuhan pada tubuh manusia.
Ibnu Juljul, juga membahas tentang batu Bezoar yang dapat digunakan untuk melawan semua racun. Batu tersebut memiliki warna yang kekuning-kuningan dengan garis-garis putih. Selain itu, dia juga pernah membahas soal Ribas. Mengutip pedagang kepercayaannya, Ibnu Juljul mengungkapkan, Ribas merupakan sejenis sayuran yang rasanya masam. Ribas bisa didapatkan di pegunungan yang tertutup salju. Apa yang diungkapkan dalam bukunya sarat dengan pengalaman dan pengetahuan Ibnu Juljul di bidang medis.
Banyak dipelajari
Karya Ibnu Juljul tentang pengobatan herbal, dipelajari pula oleh banyak ilmuwan lainnya. Di antara ilmuwan yang mempelajari karya Ibnu Juljul, adalah ahli botani yang bernama Al-Ghafiqi. Ia mengoleksi beragam jenis tumbuhan dari Spanyol maupun Afrika. Selain itu, Al-Ghafiqi juga membuat catatan yang menggambarkan secara rinci tentang jenis-jenis tumbuhan yang dikoleksinya itu. Bahkan, seorang ahli sejarah dari Barat, George Sarton, mengatakan, Al-Ghafiqi merupakan ahli botani paling cerdas pada masanya.
Sejumlah kalangan mengatakan, deskripsi tentang tumbuh-tumbuhan yang dibuat Al-Ghafiqi diakui sebagai karya paling membanggakan yang pernah dibuat seorang Muslim. Karya fenomenal Al-Ghafiqi berjudul Al-Adwiyah al-Mufradah. Buku milik Al-Ghafiqi, menginspirasi Abdullah Ibnu Ahmad Ibn Al-Baitar atau Ibnu Baitar, untuk meneliti tumbuh-tumbuhan. Ia juga dikenal sebagai salah satu ahli botani sekaligus obat-obatan di Spanyol pada abad pertengahan.
Selain terinsipirasi Al-Ghafiqi, Ibnu Baitar juga mengutip empat belas tulisan tentang obat-obatan herbal milik Ibn Juljul. Padahal, Al-Baitar merupakan ahli botani yang hebat. Terbukti, ia mengoleksi dan mencatat 1.400 jenis tanaman obat.
Catatan dan koleksi tersebut, Ibnu Baitar peroleh saat ia menjelajahi pesisir Mediteranian dari Spanyol ke Suriah. Salah satu karya Al-Baitar yang paling termasyhur berjudul Al-Mughani-fi al Adwiyah al Mufradah. Dari banyaknya para ahli botani dan medis yang mengutip karya Ibnu Juljul, menunjukkan bahwa karyanya di bidang pengobatan herbal merupakan karya hebat dan teruji. Karya Ibnu Juljul dianggap sebagai karya yang memiliki nilai tinggi.
Bahkan, karya Ibnu Juljul tak hanya menjadi rujukan ilmuwan di wilayah Andalusia, namun juga oleh ilmuwan luar negeri seperti Maroko. Kontribusi Ibnu Juljul di dunia medis, sangat berharga bagi penggunaan tanaman untuk obat, bahkan di dunia modern.
Dunia Islam dan Tumbuhan
Ajaran agama untuk menggali ilmu pengetahuan telah mendorong Muslim untuk mengenal banyak ilmu. Segala upaya mereka kerahkan untuk menekuni sebuah, bahkan beragam ilmu. Termasuk, ilmu pengobatan yang menggunakan tumbuhan.
Ketertarikan pada tumbuhan tak hanya melahirkan ahli pengobatan herbal. Namun, juga melahirkan perkembangan menakjubkan di bidang pertanian. Termasuk, teknik baru dalam mengembangkan tanaman, bahkan pembangunan bendungan dan irigasi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan ilmuwan Muslim soal tanaman ini, kemudian lahirlah ilmu tentang pengobatan herbal. Dalam banyak literatur Islam di abad pertengahan, kehidupan tumbuh-tumbuhan erat kaitannya dengan ilmu kedokteran dan agronomi.
Sejak Al-Asma'i yang hidup pada 740 hingga 828, seorang ilmuwan terkenal pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid menuliskan Kitab al-Nabat wa-'l-Shajar, ilmuwan Muslim tak lagi merasa ragu untuk menggunakan istilah botani.
Bahkan kemudian, para filolog Muslim menggambarkan tanaman secara sistematis. Beragam jenis tumbuhan digolongkan menurut jenisnya. Ada tanaman masuk dalam golongan pohon, bunga, sayur-sayuran, dan semak-semak. Pohon juga dibagi menurut kualitas yang dapat dimakan dari kulit dan biji buah-buahan pohon tersebut.(rpb) www.suaramedia.com
Bahkan, karya-karya Ibnu Juljul dalam pengobatan herbal, menjadi rujukan banyak ilmuwan lainnya. Ia memang tak hanya mumpuni dalam praktik pengobatan herbal. Namun, ia pun rajin menggerakkan penanya untuk menuangkan buah pemikirannya. Ibnu Juljul, lahir di Kordoba, Spanyol, pada 994. Sejak masa kanak-kanak, ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan telah tertanam dalam dirinya. Ia banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Saat berusia 10 tahun, ia telah belajar tata bahasa dan tradisi masyarakatnya.
Ketika usia Ibnu Juljul beranjak 15 tahun, ia mulai bersentuhan dengan ilmu kedokteran. Padahal, pada masa sekarang, ilmu kedokteran baru dipelajari secara mendalam di bangku kuliah. Tak heran, jika di usianya yang masih belia, ia menguasai ilmu kedokteran.
Di sisi lain, Ibnu Juljul juga terampil dalam pengobatan herbal. Dan rupanya, ia memang sejak semula juga sangat tertarik dengan obat-obatan, terutama yang berhubungan dengan herbal, obat alami yang banyak diekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Ia juga mendalami farmasi.
Kemahirannya di bidang pengobatan mengantarnya memasuki gerbang istana. Menurut situs Muslimheritage, Ibnu Juljul pernah bekerja sebagai dokter pribadi Al-Mu'ayyad Billah Hisyam, seorang khalifah yang berkuasa pada 977 hingga 1009.
Selain mempraktikkan keahlian medisnya, Ibnu Juljul juga banyak menuliskan karya-karya di bidang medis. Tak hanya itu, upaya mendalami ilmu pengobatan terus ia lakukan. Dalam hal ini, ia banyak berbagi pandangan dan berlatih dengan Albucasis.
Albucasis merupakan nama tenar Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi. Saat itu, Albucasis adalah dokter bedah ternama di Kordoba. Ia menemukan penyakit hemofilia, di mana penderitanya, jika luka darahnya akan terus mengalir dan sulit membeku.
Dalam kariernya sebagai dokter, Albucasis menulis buku yang sangat terkenal berjudul At-Tasrif liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan). Ibnu Juljul dan Abulcasis tak hanya berbagi pandangan, tetapi juga bersama-sama menuliskan pemikirannya di bidang medis.
Mereka bersama-sama menulis saat masa-masa terakhir kekhalifahan di Andalusia, Spanyol. Di sisi lain, Ibnu Juljul juga menghasilkan karyanya sendiri. Sejarawan terkenal dari Baghdad, Irak, Bin Abi Usaybi'a, menyatakan, Ibnu Juljul menulis buku sejarah pengobatan. Buku itu berjudul Atibba'wa'l Tabaqat al-Hukama . Buku tersebut telah beberapa kali diedit.
Ibnu Juljul mengawali tulisan dalam bukunya itu dengan menguraikan tentang riwayat ayahnya yang juga ahli obat-obatan. Pada bab-bab selanjutnya, ia menuliskan para ahli obat-obatan yang sangat terkenal sebagai para pendahulunya di Andalusia.
Selain itu, Ibnu Juljul mengungkapkan soal hubungan dan komunikasi yang terjalin antara kekhalifahan di Timur dan Andalusia. Ia pun mengisahkan bagaimana banyaknya para mahasiswa menempuh perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencari ilmu pengetahuan.
Ibnu Juljul mempelajari ilmu pengobatan herbal yang dilakukan oleh Pedanius Dioscorides, seorang dokter Yunani kuno, ahli farmasi, dan ahli botani. Dioscorides sering bepergian guna mencari bahan-bahan jamu dari seluruh wilayah Romawi dan Yunani.
Dia juga menulis lima jilid buku dalam bahasa Yunani asli. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul De Materia Medica (Masalah-masalah yang berhubungan dengan medis). Berdasarkan ajaran dalam buku milik Dioscorides, Ibn Juljul membuat sebuah karya berjudul Maqalah .
Dalam karyanya itu, Ibnu Juljul menuliskan berbagai macam tumbuhan yang penting bagi obat-obatan, termasuk sifat tumbuh-tumbuhan tersebut. Lalu, dia juga menuliskan efek dari penggunaan tumbuh-tumbuhan itu bagi organ tubuh tertentu.
Tumbuh-tumbuhan untuk herbal yang ditulisnya sebanyak 28 jenis berasal dari India atau yang perjalanannya melalui rute perdagangan India, dua dari Yaman, dua dari Mesir, satu dari Ceylan, satu dari Khwarizm, dan dua dari kota yang dekat dengan Kordoba. Dalam bukunya itu, Ibnu Juljul kadang-kadang menuliskan nama orang yang pertama kali menggunakan tumbuhan tersebut untuk pengobatan atau orang yang menceritakan fungsi dan efek penggunaan tumbuhan pada tubuh manusia.
Ibnu Juljul, juga membahas tentang batu Bezoar yang dapat digunakan untuk melawan semua racun. Batu tersebut memiliki warna yang kekuning-kuningan dengan garis-garis putih. Selain itu, dia juga pernah membahas soal Ribas. Mengutip pedagang kepercayaannya, Ibnu Juljul mengungkapkan, Ribas merupakan sejenis sayuran yang rasanya masam. Ribas bisa didapatkan di pegunungan yang tertutup salju. Apa yang diungkapkan dalam bukunya sarat dengan pengalaman dan pengetahuan Ibnu Juljul di bidang medis.
Banyak dipelajari
Karya Ibnu Juljul tentang pengobatan herbal, dipelajari pula oleh banyak ilmuwan lainnya. Di antara ilmuwan yang mempelajari karya Ibnu Juljul, adalah ahli botani yang bernama Al-Ghafiqi. Ia mengoleksi beragam jenis tumbuhan dari Spanyol maupun Afrika. Selain itu, Al-Ghafiqi juga membuat catatan yang menggambarkan secara rinci tentang jenis-jenis tumbuhan yang dikoleksinya itu. Bahkan, seorang ahli sejarah dari Barat, George Sarton, mengatakan, Al-Ghafiqi merupakan ahli botani paling cerdas pada masanya.
Sejumlah kalangan mengatakan, deskripsi tentang tumbuh-tumbuhan yang dibuat Al-Ghafiqi diakui sebagai karya paling membanggakan yang pernah dibuat seorang Muslim. Karya fenomenal Al-Ghafiqi berjudul Al-Adwiyah al-Mufradah. Buku milik Al-Ghafiqi, menginspirasi Abdullah Ibnu Ahmad Ibn Al-Baitar atau Ibnu Baitar, untuk meneliti tumbuh-tumbuhan. Ia juga dikenal sebagai salah satu ahli botani sekaligus obat-obatan di Spanyol pada abad pertengahan.
Selain terinsipirasi Al-Ghafiqi, Ibnu Baitar juga mengutip empat belas tulisan tentang obat-obatan herbal milik Ibn Juljul. Padahal, Al-Baitar merupakan ahli botani yang hebat. Terbukti, ia mengoleksi dan mencatat 1.400 jenis tanaman obat.
Catatan dan koleksi tersebut, Ibnu Baitar peroleh saat ia menjelajahi pesisir Mediteranian dari Spanyol ke Suriah. Salah satu karya Al-Baitar yang paling termasyhur berjudul Al-Mughani-fi al Adwiyah al Mufradah. Dari banyaknya para ahli botani dan medis yang mengutip karya Ibnu Juljul, menunjukkan bahwa karyanya di bidang pengobatan herbal merupakan karya hebat dan teruji. Karya Ibnu Juljul dianggap sebagai karya yang memiliki nilai tinggi.
Bahkan, karya Ibnu Juljul tak hanya menjadi rujukan ilmuwan di wilayah Andalusia, namun juga oleh ilmuwan luar negeri seperti Maroko. Kontribusi Ibnu Juljul di dunia medis, sangat berharga bagi penggunaan tanaman untuk obat, bahkan di dunia modern.
Dunia Islam dan Tumbuhan
Ajaran agama untuk menggali ilmu pengetahuan telah mendorong Muslim untuk mengenal banyak ilmu. Segala upaya mereka kerahkan untuk menekuni sebuah, bahkan beragam ilmu. Termasuk, ilmu pengobatan yang menggunakan tumbuhan.
Ketertarikan pada tumbuhan tak hanya melahirkan ahli pengobatan herbal. Namun, juga melahirkan perkembangan menakjubkan di bidang pertanian. Termasuk, teknik baru dalam mengembangkan tanaman, bahkan pembangunan bendungan dan irigasi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan ilmuwan Muslim soal tanaman ini, kemudian lahirlah ilmu tentang pengobatan herbal. Dalam banyak literatur Islam di abad pertengahan, kehidupan tumbuh-tumbuhan erat kaitannya dengan ilmu kedokteran dan agronomi.
Sejak Al-Asma'i yang hidup pada 740 hingga 828, seorang ilmuwan terkenal pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid menuliskan Kitab al-Nabat wa-'l-Shajar, ilmuwan Muslim tak lagi merasa ragu untuk menggunakan istilah botani.
Bahkan kemudian, para filolog Muslim menggambarkan tanaman secara sistematis. Beragam jenis tumbuhan digolongkan menurut jenisnya. Ada tanaman masuk dalam golongan pohon, bunga, sayur-sayuran, dan semak-semak. Pohon juga dibagi menurut kualitas yang dapat dimakan dari kulit dan biji buah-buahan pohon tersebut.(rpb) www.suaramedia.com
Langganan:
Postingan (Atom)