Follow my blog with Bloglovin

Tipe Berdasarkan Golongan Darah

 GOLONGAN DARAH O
 Tempramentnya : - Berorientasi pada tujuan - Memiliki keinginan yang lurus - Tidak mau kalah - Tidak suka dikontrol - Bersifat romantis - Memutuskan sesuatu berdasarkan fakta - Mahir menggunakan bahasa yang baik - Memiliki kesadaran sosial yang tinggi Kelebihannya : - Memiliki pemikiran dan rasa cinta yang kuat - Memiliki keinginan untuk maju - Benci kekalahan - Memiliki harga diri yang tinggi - Puitis, ingin membahagiakan orang lain - Taat, Hangat, Bersahabat - Tidak banyak bicara - Keceriaan yang tidak dibuat-buat - Memberikan teladan Kekurangannya : - Suka ikut campur - Cenderung memutuskan sendiri - Tidak peduli dengan perasaan orang lain - Mudah grogi Terlalu PD saat mengucapkan opini sendiri - Kekanak-kanakan - Kurang akurat secara general - Suka berkelahi, memberontak



GOLONGAN DARAH A 
Tempramentnya : - Khawatir terhadap sekeliling - Menghormati aturan, tata cara - Pemikirannya mudah berubah - Pesimis terhadap masa depan - Tahan untuk berupaya terus menerus - Tidak puas dengan keadaan sekarang - Ingin melakukan hal yang baik dalam hidupnya Kelebihannya : - Tidak mudah dibohongi - Serius, tidak mau melanggar aturan - Menghargai kerjasama tim - Tidak ceplas-ceplos - Dewasa, bertindak sesuai prinsip - Berhati-hati, bijaksana - Tegas, rapi, bersih, teratur - Berperasaan halus - Berbakat dan bermoral Kekurangannya : - Merasa benar sendiri - Kalau ngambek, lama - Suka ngotot - Sedikit keras kepala - Terlalu memusingkan apa kata lingkungan Gampang curiga - Tidak pandai dalam mengambil keputusan



GOLONGAN DARAH B 
Tempramentnya : - Memiliki jalan sendiri, benci pembatasan - Memiliki pemikiran dan fleksibel - Menghargai keputusan yang akurat - Pemikirannya praktis dan spesifik - Berkonsenstrasi pada banyak hal - Selalu optimis terhadap masa depan - Sakit hatinya mudah sembuh - Gejolak perasaannya besar kelebihannya : - Simple tapi memiliki percaya diri - Hidup untuk pekerjaan dan masyarakat - Gigih, tekun - Menggunakan pengalaman sebagai sesuatu yang berharga - Berpikir positif - Berani tapi kadang kekanak-kanakan - Tidak menyembunyikan hati dengan kejujuran - Perencanaannya bersifat praktis - Kaya ide, demokratis, tulus - Tenang, gampang mengerti, menarik - Pembawaannya hangat kekurangannya : - Terkadang tidak masuk akal - Mudah dijebak - Tidak punya mimpi - Tindakannya sering berbeda dari yang lain - Banyak komplain - Tidak pasti, tidak tegas, bimbang - Kurang cermat - Suka melawan


GOLONGAN DARAH AB 
Tempramentnya : - Pertimbangan dan analisisnya tajam - Pandai membina hubungan - Kontrol emosinya kurang - Berkonsentrasi tinggi tapi tidak bisa mempertahankannya - Membenci kemunafikan kelebihannya : - Ceria, manis, cerdas - Loyal, pandai, adil - Suka memberi bantuan - Berkepala dingin - Memiliki keinginan besar - Efisien, cepat dalam menangkap hal penting - Hobinya banyak - Konsisten - Sopan, rendah hati, sederhana kekurangannya : - Tekadnya kurang bulat - Tidak suka mengambil resiko - Tidak terlalu mementingkan formalitas - Kurang menyenangkan - Pandai dalam pembenaran diri - Kurang sabar - Monoton - Berkarakter ganda - Mudah menyerah - Tidak membereskan apap yang telah dilakukan - Tidak cukup kebebasan - Suka mengkritik - Sering menyakiti perasaan orang lain

Ketika Sebuah Apel Jatuh Diatas Kepala Newton

Ketika Sebuah Apel Jatuh Diatas Kepala Newton. Ketika wabah sedang melanda kota Cambridge, Inggris pada tahun 1666, Isaac Newton memutuskan mengungsi sementara di luar kota. Suatu hari, ketika dia sedang berjalan-jalan di taman, dia melihat sebuah apel jatuh. Apel tersebut jatuh begitu saja, seolah-olah diraih dari bawah oleh sebuah tangan tidak kelihatan. Versi lain dari cerita ini, yang lebih dramatis, apel tersebut jatuh ke atas kepala Newton ketika dia sedang tertidur di bawah sebatang pohon. Mana yang benar kita tidak tahu. Yang kita tahu, cerita tersebut dianggap menginspirasi Newton menemukan hukum gravitasi.
Cerita tersebut sungguh menarik, dan hampir semua dari kita pernah mendengarnya. Cerita tersebut tentu turut menyumbang kepercayaan kita bahwa penemuan hukum gravitasi oleh Newton adalah buah kejeniusan yang muncul mendadak. Sesaat sebelum apel tersebut jatuh, hukum gravitasi belum ada. Apel jatuh; hukum gravitasi mulai menemukan bentuknya di benak Newton. Hanya, dan hanya seorang jenius seperti Newton yang bisa melakukannya. Tidak perlu kerja keras bertahun-tahun untuk merumuskannya.
Sayangnya, cerita apel jatuh tersebut kemungkinan adalah cerita fiktif yang dikarang oleh Voltaire. Dan andaikata pun cerita tersebut nyata, Newton tidak serta merta menemukan teori gravitasi. Untuk menemukan hukumnya yang terkenal itu, Newton kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun memenuhi seluruh catatannya dengan coretan tangan dan mengukur gerakan pendulum dengan teliti. Teori gravitasi tidaklah lahir begitu saja dalam momen singkat tersebut. Seorang Newton pun membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun sebelum berani merumuskan hukumnya dalam buku Principia yang diterbitkan pada tahun 1687.
Newton sendiri mengakui dia harus berpikir terus menerus selama bertahun-tahun untuk merumuskan hukum gravitasi. Kita mengenal Newton sebagai sosok jenius, tetapi di masa mudanya, para teman-temannya mengenalnya sebagai sosok yang gigih luar biasa. Newton menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk berpikir dan berpikir. Tidak ada seorang pun yang berpikir sekeras Newton di jamannya. Bahkan bila dia tidak “dipaksa” melakukan percobaan untuk membuktikan teori-teorinya, teman-temannya kuatir dia akan meninggal karena belajar dan berpikir tanpa henti, dan lupa menjaga tubuhnya. Dia bahkan sering lupa untuk makan, dan dia juga benar-benar lupa untuk menikah karena Newton hidup melajang sampai akhir hayatnya.
Kegigihan Newton bisa dilihat ketika dia bertekad menguasai buku matematika karangan Rene Descartes, Geometry. Newton berkali-kali mengalami kesulitan memahami buku tersebut dan sering harus berhenti membaca setelah beberapa halaman, dan mengulangi dari awal sampai dia benar-benar memahami materinya. Setelah itu, dia akan meneruskan beberapa halaman berikutnya sampai menemukan kesulitan lagi. Demikian seterusnya hingga di menguasai seluruh buku tersebut. Siapa yang mengatakan Newton tidak perlu belajar lebih keras dari kita? Newton pun jelas tetap membutuhkan kerja keras untuk belajar.
Kita jelas harus mengakui Newton adalah seorang jenius dan hampir semua orang sepakat menempatkannya sebagai ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Seperti yang ditulis oleh teman karibnya, Alexander Pope di batu nisan Newton: Tuhan menciptakan Newton, dan terkuaklah hukum-hukum alam. Kita memang layak mengagumi karya-karya Newton. Namun semoga sekarang kita bisa mengagumi sesosok jenius tersebut karena buah kerja keras dan kegigihannya yang tak kunjung henti.
***
Ilmuwan yang berhak menerima tongkat estafet dari Newton tentu saja hanya satu orang. Albert Einstein. Dan sama seperti kisah Newton yang penuh romantisme, kisah Einstein juga tidak jauh berbeda. Einstein sering digambarkan tumbuh dalam lingkungan yang kurang bersahabat, dan mengalami keterlambatan perkembangan mental ketika masih kecil karena belum bisa berbicara lancar sampai usia empat tahun. Einstein juga pernah ditolak masuk ke perguruan tinggi dan harus mencoba masuk lagi setahun kemudian. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba dia berubah menjadi seorang jenius ketika bekerja di kantor hak paten di Zurich. Inilah kisah jenius yang sesungguhnya. Tidak ada penjelasan lain yang bisa menjelaskan pencapaian Einstein yang tiba-tiba seperti itu.
Tentu saja sebagian dari cerita tersebut memang berdasar. Einstein memang sering terlihat gagap berbicara ketika masih kecil, tetapi hal itu bukan karena keterlambatan perkembangan mentalnya. Sebaliknya, Einstein kecil kelihatannya memiliki kecenderungan untuk berusaha berbicara dalam kalimat yang lengkap. Dari kecil dia juga sudah menunjukkan imajinasi luar biasa, dan terutama tertarik dengan cara kerja benda-benda.
Sementara fakta bahwa Einstein pernah ditolak masuk ke perguruan tinggi memang benar, tetapi penjelasannya karena waktu itu Einstein dianggap belum cukup umur. Waktu itu, umurnya kurang dua tahun dari persyaratan minimum. Seorang profesor yang terkesan dengan kecerdasan Einstein waktu itu mengundangnya untuk ikut dalam kuliahnya sambil menunggu dia cukup umur untuk diterima.
Sementara cerita bahwa Einstein dilahirkan di lingkungan yang kurang mendukung juga tidak sepenuhnya benar. Memang benar keluarga Einstein adalah Yahudi yang hidup di Jerman, tetapi keluarga Einstein tidak pernah mendapatkan masalah berarti karena ras mereka. Mereka tinggal di apartemen yang cukup bagus di kota Ulm, bagian selatan Jerman dan kemudian pindah ke Munich. Keluarga Einstein yang harmonis dan berpendidikan tinggi sangat mendorong anak-anak mereka dalam belajar dan mengeksplorasi minat mereka. Einstein muda tidak pernah kekurangan buku-buku terbagus pada jaman itu dan dia melahap semua buku-buku yang disediakan untuknya. Pada umur 13 tahun Einstein sudah membaca buku Immanuel Kant Critique of Pure Reason. Dia juga mencintai musik dan kelak terkenal dengan permainan biolanya yang piawai.
Paman Einstein, Jacob adalah seorang insinyur berpengalaman. Pada tahun 1880, ayah Einstein dan Jacob patungan membuka usaha yang kemudian masuk ke bidang baru, teknik listrik. Selama puncak kejayaannya, perusahaan mereka mempekerjakan 200 karyawan. Einstein yang sering berkunjung ke pabrik tersebut tidak pernah ketinggalan perkembangan teknologi listrik terkini, apalagi ayah dan paman Einstein tidak segan-segan membelanjakan uang mereka untuk membeli mesin-mesin hasil inovasi terbaru.
Jacob, dan paman Einstein yang lainnya, Caesar Koch, menyayangi Einstein dan membantu perkembangan mental Einsten muda dengan menjadi mentor dan membelikan anak yang penuh semangat belajar tersebut buku-buku matematika terbaru. Pada umur sepuluh, Einstein berkenalan dengan Max Talmud, yang banyak membantunya kemudian. Talmud adalah tamu keluarga dan masih berusia dua puluh satu tahun waktu itu. Kecerdasan dan keluasan pengetahuannya banyak membantu perkembangan mental Einstein, terutama di bidang matematika.
Dan ketika Einstein masuk ke perguruan tinggi, dia sudah menghabiskan belasan tahun mendalami matematika dengan minat tinggi dari orang-orang yang berkompeten dan menaruh perhatian pada perkembangannya. Kejeniusan Einstein tidaklah muncul tiba-tiba sebagaimana banyak dipercaya orang selama ini. Dia mendapatkannya melalui ketekunan belajar, dan tak kalah pentingnya, dukungan dan bimbingan dari keluarga dan orang-orang yang mencintainya selama belasan tahun.
Kisah kedua jenius besar tersebut – Newton dan Einstein – dengan jelas memperlihatkan betapa panjangnya persiapan yang harus mereka jalani sebelum mampu menghasilkan karya besar mereka. Mereka mungkin saja diberkati dengan kecerdasan di atas rata-rata, tetapi mereka tetap harus menekuni terlebih dahulu bidang mereka setidaknya selama belasan tahun sebelum mampu melahirkan karya agung mereka. Kejeniusan mereka yang kita kenal selama ini tidak muncul begitu saja dari ruang hampa.
Tentu saja sekarang kita sudah melihat banyak contoh pentingnya kerja keras di semua bidang. Namun apakah kerja keras belaka cukup? Jelas tidak sesederhana itu. Siapa pun pasti bisa menemukan contoh orang yang sudah bekerja keras belasan atau malah puluhan tahun dan yang didapatkan bukannya keahlian, melainkan penyakit dan kesengsaraan. Adakah yang lebih menyedihkan dari itu? Kita sudah menginvestasikan belasan tahun bekerja keras dan kemudian menemukan semua waktu yang sudah kita habiskan sia-sia belaka. Jika Anda tidak yakin kerja keras saja adalah jawabannya, maka Anda benar. Tidak semua kerja keras mampu membawa Anda ke tempat yang diinginkan. Kerja keras yang dibutuhkan adalah kerja keras dengan cara yang benar. Kita akan mengupas lebih jauh mengenai hal tersebut di artikel-artikel berikutnya, dimulai dari kisah seorang individu yang dikenal dengan nama SF.
http://itpin.orangenexus.com/2010/12/05/ketika-sebuah-apel-jatuh-di-atas-kepala-newton/

Ciri-Ciri Pria Yang Dikuasai Istri

Seorang suami yang memahami istrinya dan menghormati keinginannya adalah anugerah. Namun, suami yang tetap tenang dan mengangguk untuk segala sesuatu bukanlah suami idaman setiap wanita. Di sini ada beberapa tanda pria yang dikuasai istri. Dari sini Anda dapat mengidentifikasi apakah Anda telah menguasai suami atau tidak. Simak selengkapnya seperti yang dilansir magforwoman (15/3).

1. Menyetujui semua ucapan pasangan
Sikap suami yang tidak setuju dengan segala ucapan atu permintaan istri tentu tidak baik. Demikian pula sebaliknya. Menyetujui setiap keinginannya bukanlah hal yang baik baik. Jika suami atau pacar mengatakan ya untuk setiap permintaan Anda, tidak peduli apakah dia akan nyaman dengan keputusan tersebut, maka pria ini masuk dalam kategori pria yang dikuasai istri.

2. Mundur dari keinginannya
Apakah Anda merasa bahwa suami atau pacar jarang untuk melakukan apa yang dia inginkan? Apakah pasangan Anda tidak pernah bisa memberitahu Anda secara terbuka bahwa ia telah memutuskan untuk melakukan hal tertentu sesuai dengan keinginannya? Jika ia tidak pernah mencoba untuk berdebat atau mempertahankan keinginan dan kebutuhan, tak salah lagi, pria semacam ini telah dikuasai pria.

3. Pengambilan keputusan menjadi tanggung jawab wanita
Pria yang tidak mengambil keputusan dalam situasi apapun pasti dikuasai istri. Mereka meninggalkan semua tanggung jawab untuk istri-istri mereka dan hanya bisa menuruti permintaan istri dengan pasrah. Jika terpaksa berdebat, pihak pria pasti selalu kalah.

4. Jarang mengeluarkan pendapat
Ini adalah salah satu tanda yang paling umum. Si istri akan terus berbicara mengenai pendapatnya, sedangkan pria akan mengangguk dan terdiam. Biasanya pria tersebut tidak berani mengeluarkan pendapat meskipun sudah diminta.

5. Tetap jauh dari rumah
Seorang suami yang lebih lama menghabiskan waktu di luar rumah secara tidak langsung menunjukkan bahwa ia sedang ditekan istrinya. Dia mungkin lelah untuk menuruti semua permintaan wanita. Jalan keluar satu-satunya adalah memutuskan untuk menjauh. Selain itu pria yang ditekan tidak ingin terlibat dalam dengan urusan keluarga.

Jika Anda mengalami hal seperti di atas, sebaiknya segera diselesaikan dengan pasangan demi terciptanya hubungan pernikahan yang harmonis, tanpa rasa tertekan.
(merdeka/16/3/13)