Ahli biologi Australia menemukan spesies katak baru yang bisa terbang di
Vietnam. Katak ini termasuk besar ukurannya, dengan panjang tubuh
sekitar 10 cm.
Dr Jodi Rowely, seorang ahli biologi dari Australian Museum yang memimpin penelitian spesies baru itu, tertegun dengan apa yang dijumpainya. Ia menemukannya sekitar 100 kilometer dari Ho Chi Minh City, salah satu ibu kota terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 9 juta orang.
"Untuk menemukan spesies katak yang sebelumnya tidak diketahui, saya biasanya harus naik pegunungan terjal, ada air terjun besar, dan menempuh perjalanan melalui vegetasi hutan hujan lebat dan berduri," kata Rowely.
Namun di Vietnam, ia mendapatkannya dengan mudah. "Spesies katak baru ini ada di mana saja; di sebuah pohon tumbang di hutan dataran rendah, di tengah sawah," kata Rowely.
Katak berwarna hijau terang dengan perut putih itu kini dinamai katak pohon Helen (Rhacophorus helenae), merujuk pada nama gadis ibu Jodi. Penemuan ini diterbitkan bulan lalu dalam The Journal of Herpetology.
Rowely mengatakan katak besar itu menjaga dirinya dengan berlindung di atas pohon-pohon besar. Binatang ini memiliki tangan dan kaki berselaput mirip parasut, yang membuatnya mudah meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya.
Sampai saat ini, spesies ini hanya ditemukan di dua hutan dataran rendah dekat Ho Chi Minh. Hutan dataran rendah adalah salah satu habitat yang paling terancam di dunia. Pada 2011, badak Jawa dinyatakan punah di Vietnam.
tempo.co
Dr Jodi Rowely, seorang ahli biologi dari Australian Museum yang memimpin penelitian spesies baru itu, tertegun dengan apa yang dijumpainya. Ia menemukannya sekitar 100 kilometer dari Ho Chi Minh City, salah satu ibu kota terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 9 juta orang.
"Untuk menemukan spesies katak yang sebelumnya tidak diketahui, saya biasanya harus naik pegunungan terjal, ada air terjun besar, dan menempuh perjalanan melalui vegetasi hutan hujan lebat dan berduri," kata Rowely.
Namun di Vietnam, ia mendapatkannya dengan mudah. "Spesies katak baru ini ada di mana saja; di sebuah pohon tumbang di hutan dataran rendah, di tengah sawah," kata Rowely.
Katak berwarna hijau terang dengan perut putih itu kini dinamai katak pohon Helen (Rhacophorus helenae), merujuk pada nama gadis ibu Jodi. Penemuan ini diterbitkan bulan lalu dalam The Journal of Herpetology.
Rowely mengatakan katak besar itu menjaga dirinya dengan berlindung di atas pohon-pohon besar. Binatang ini memiliki tangan dan kaki berselaput mirip parasut, yang membuatnya mudah meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya.
Sampai saat ini, spesies ini hanya ditemukan di dua hutan dataran rendah dekat Ho Chi Minh. Hutan dataran rendah adalah salah satu habitat yang paling terancam di dunia. Pada 2011, badak Jawa dinyatakan punah di Vietnam.
tempo.co