Follow my blog with Bloglovin

Cara Alami Memutihkan Wajah

Di Asia, beras tak sekedar makanan pokok. Sejak zaman dahulu, mempercayakan kecantikan mereka pada beras yang dihaluskan menjadi masker. Beras dipercaya dapat memutihkan mencerahkan wajah. Selain itu, beras juga dapat melindungi kulit dan melawan kerutan. Hal inilah yang membuat sebuah perusahaan kosmetik menjadikan formula dalam beras sebagai bahan utama produk mereka yang dapat menjaga kekencangan kulit.
Selain beras, kita akan menggunakan madu. Madu merupakan bahan alami yang dapat memberi nutrisi pada kulit Anda, menjaga kulit dari efek buruk sinar matahari, menjaga kekencangan kulit dan membuat kulit tahan terhadap radang. Masker ini cocok untuk berbagai tipe kulit, mulai dari kulit kering, berminyak, bahkan berjerawat.
Membuat Tepung Beras:
  • Ambil tiga genggam beras putih organik.
  • Rendam beras selama semalam.
  • Keesokan harinya, haluskan beras, bisa memakai blender.
  • Jemur tepung beras hingga kering. Angkat, masukkan wadah bersih.
Bahan Masker Beras:
2 sdt tepung beras *
2 sdm makan madu
Cara Memakai:
  • Bersihkan wajah Anda.
  • Campur semua bahan, aduk rata. Jika masker terlalu cair, bisa Anda tambahkan sedikit minyak zaitun hingga mendapatkan kekentalan yang Anda inginkan.
  • Dengan bantuan kuas masker, oleskan masker pada semua bagian wajah dan leher, kecuali di sekitar mata dan bibir.
  • Diamkan masker selama 20 - 30 menit.
  • Bilas dengan air bersih. Keringkan dengan menepuk-nepuk wajah dengan handuk kering yang lembut.
Lakukan perawatan ini seminggu sekali. Perawatan dengan bahan-bahan alami adalah perawatan yang terbaik, karena alam selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Selamat mencoba :)
*Jika Anda kesulitan membuat tepung beras, Anda bisa menggunakan tepung beras yang sudah jadi dan dijual di berbagai swalayan. Pastikan tepung yang Anda beli terbuat dari beras organik, tidak mengandung pemutih dan pengawet.

sumber vemale.com

Pujilah Wanita, Dia Akan Kuat dan Bahagia

Di sebuah negara yang jauh dari Indonesia, ada sepasang suami istri yang sama-sama menyukai dunia musik. Sang istri senang menyanyi sebagai hobi, suaranya bagus. Sedangkan suaminya seorang musisi yang sangat mengerti dunia tarik suara dan dunia musik.
Setiap kali sang istri berlatih menyanyi, sang suami selalu memberikan kritik. Tempo terlalu cepat, nada di akhir lagu tidak pas, pengucapan tidak jelas dan lain sebagainya. Awalnya, sang istri menganggap kritik itu sebagai media yang membangun, tetapi lama-lama dia bosan karena hanya mendengar setumpuk kritik setiap kali berlatih. Akhirnya wanita tersebut mulai malas berlatih, karena sekuat apapun dia memberikan yang terbaik hanya mendapat kritik negatif setiap hari.
Beberapa tahun kemudian, sang suami meninggal karena kecelakaan. Lalu sang wanita menikah kembali dengan seorang pria yang bekerja di perusahaan kontraktor. Sang wanita yang sudah lama tak bernyanyi sesekali bernyanyi saat iseng di rumah. Sang suami yang mendengar alunan lagu itu memberikan pujian pada sang istri. "Sayang, suaramu bagus sekali, aku baru tahu kalau suaramu sangat merdu,"
Mendengar pujian itu, sang wanita senang bukan main. Pujian yang terlihat sederhana itu dapat menyegarkan hati dan memacu semangatnya. Sang wanita akhirnya senang bernyanyi saat sedang memasak, saat berada di mobil dan hal itu membuat dirinya senang, tanpa tekanan, tanpa kritikan. Sang suami juga senang melihat sang istri selalu ceria dan bahagia saat menyanyi, dirinya juga senang.
Sang suami memang tidak mengerti dunia musik dan lebih sering mendengar suara-suara berisik dalam proyek membangun. Justru hal itulah yang membuatnya tidak pelit memberi pujian. Sang suami sering memuji istrinya bahkan pada hal-hal kecil yang terlihat remeh. Bukan tanpa alasan, sang suami tahu bahwa pujian akan memberi semangat dan dorongan pada seseorang untuk berusaha lebih baik. Kritik itu penting, tetapi jangan lupakan pujian.
Kritik bisa membangun, tetapi jika selalu memberi kritik setiap saat, itu bukan hal yang bagus. Seorang wanita bisa menerima kritik, tetapi jangan lupa memuji mereka, dari sanalah sang wanita menemukan kekuatan dan kebahagiaan. Sekalipun pujian itu ditujukan untuk hal-hal kecil yang dianggap remeh, sang wanita pasti bahagia. Apalagi.. jika pujian itu dia dapat dari orang yang dia cintai :)
sumber vemale.com